Jakarta, 14 Maret 2019
Setiap orang memiliki hak atas pelayanan kesehatan baik di perkotaan maupun daerah tertinggal perbatasan dan kepulauan (DTPK). Kementerian Kesehatan sejak 2015 telah mengirimkan lebih dari 7 ribu tenaga kesehatan Nusantara Sehat (NS) Tim dan Individu.
“Program Nusantara Sehat menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. Masyarakat dapat memanfaatkannya untuk melakukan cek kesehatan secara dini untuk mencegah terjadinya berbagai penyakit,” kata Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Kamis (14/3).
NS merupakan sebuah terobosan Kementerian Kesehatan dalam upaya penguatan pelayanan kesehatan dari segi pendistribusian dan pemerataan tenaga kesehatan ke seluruh wilayah Indonesia, terutama di DTPK.
Program NS ini mampu meningkatkan jumlah, jenis, sebaran dan mutu tenaga kesehatan, karena melibatkan berbagai profesi tenaga kesehatan terlatih. NS juga merupakan program Kementerian Kesehatan yang fokus pada Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat di DTPK dan daerah bermasalah kesehatan.
Program tersebut melibatkan pemerintah daerah guna melaksanakan pelayanan kesehatan secara terintegrasi, terpadu dan berkualitas sesuai semangat Nawacita poin 3, yakni Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan memperkuat Daerah-Daerah dan Desa dalam Kerangka Negara Kesatuan.
“Peserta NS adalah tenaga kesehatan profesional yang mampu memberikan pelayanan kesehatan yang baik. Saya harapkan dengan keberadaan mereka (peserta NS) dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat,” ucap Menkes.
Peserta NS adalah para tenaga profesional kesehatan yang terdiri dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian.
Hingga saat ini, Kemenkes telah melakukan penyebaran tenaga kesehatan NS sebanyak 7.377 peserta Tim dan Individu ke 29 Provinsi di Indonesia. Pada 2015-2018 sebanyak 3.380 peserta NS Tim telah dikirimkan ke 162 kabupaten/kota dari 29 provinsi. Sementara pada 2017-2018 sebanyak 3.997 tenaga kesehatan NS Individu dikirimkan ke 225 kabupaten/kota dari 29 provinsi di
di Indonesia.
Saat usai penugasan NS, para peserta mendapatkan reward berupa bantuan biaya pendidikan yang linier seperti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) atau Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) bagi dr/drg, atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi bagi tenaga kesehatan lainnya.
Selain itu, peserta NS juga mendapatkan fasilitasi bekerja ke luar negeri dan prioritas menjadi NS Individu pada pendaftaran berikutnya.
Pelayanan kesehatan primer merupakan upaya terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Fungsinya memberikan pelayanan kesehatan terutama kegiatan promotif dan preventif.
Menkes menekankan agar para peserta NS dapat mencari inti permasalahan kesehatan di wilayahnya dan berupaya mencarikan alternatif solusi yang paling dapat diterapkan di masyarakat di wilayah tersebut. Menkes juga mengingatkan bahwa perbedaan geografis dan budaya di masing-masing wilayah akan menjadi tantangan yang mewarnai sehingga diharapkan agar cepat beradaptasi.
Diharapkan semua peserta NS dapat menjadi penggerak dalam penguatan layanan kesehatan di Puskesmas, terutama terkait penanganan stunting, TBC, dan Imunisasi. Peserta NS juga harus mampu menjadi tenaga kesehatan yang bisa diandalkan oleh masyarakat, dapat bersinergi dengan tenaga kesehatan setempat, dinas kesehatan, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM