Cianjur, 26 Maret 2019
Penerimaan petugas kesehatan haji saat ini telah memasuki fase akhir. Kementerian Kesehatan melanjutkan tahapan seleksi rekrutmen melalui pelatihan dan serangkaian tes kesehatan untuk mendapatkan tenaga kesehatan terpilih untuk bertugas di Arab Saudi.
Sebanyak 303 orang tenaga kesehatan mengikuti pelatihan kompetensi bagi calon Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan Tahun 2019. Pelatihan tersebut diadakan oleh Pusat Kesehatan Haji Kemenkes di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto mulai tanggal 26 Maret hingga 2 April 2019.
Pelatihan kompetensi menjadi bagian dari proses rekrutmen PPIH 2019. Dalam pelatihan ini, Kemenkes melibatkan beberapa orang anggota TNI dari Batalyon Kesehatan Marinir Jakarta.
”Saya yakin para peserta yang ikut pelatihan ini sudah cukup terdidik dan kompeten. Pelatihan ini lebih menekankan pada pola kerjasama tim untuk melayani 221.000 jemaah haji Indonesia,” jelas Kepala Pusat Kesehatan Haji, Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc, ketika memberikan arahan konsolidasi PPIH 2019 pada Selasa (26/3).
Eka menambahkan, tenaga kesehatan haji Indonesia baik yang tergabung dalam PPIH maupun Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) harus memberikan pelayanan yang lebih baik dari penyelenggaraan kesehatan haji tahun-tahun sebelumnya. Dalam 3 tahun terakhir (2016-2018), Kemenkes selalu menerima penghargaan penyelenggaraan kesehatan haji dari pemerintahan Arab Saudi.
Pencapaian ini bukan menjadi tujuan utama pemerintah namun menjadi pemicu untuk terus meningkatkan kinerjanya.
“Jangan berkeluh kesah, jalani tugas sebaik-baiknya. Jaga nama baik Kemenkes, pemerintah dan negara Indonesia. Jadikan moto ‘Tugasku Ibadahku’ dimanapun ditugaskan,” tegasnya.
Kepala BBPK Ciloto, dr. Tri Nugroho, MQIH dalam sambutannya saat membuka acara pelatihan memberikan gambaran penugasan di Arab Saudi. PPIH mempunyai tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan. Tenaga kesehatan akan memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kepada jemaah di klinik kesehatan haji dan sektor-sektor yang ada di daerah kerja Mekah, Madinah dan Jeddah.
“Setelah melalui tahapan rekrutmen yang panjang, saudara adalah orang terpilih dalam melayani tamu Allah di tanah suci. Saya harap saudara memberikan yang terbaik kepada jemaah haji,” ujarnya.
Tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan ini terdiri atas: 28 orang Tim Promotif Preventif (TPP), 69 orang Tim Gerak Cepat (TGC), 148 orang Tim Kuratif Rehabilitatif (TKR), 32 orang Tim Kesehatan Lainnya (TKL). Ditambah tim mobile dan tim manajerial.
Seluruh peserta ini merupakan hasil penyaringan dari 13.200 orang yang mendaftar menjadi petugas kesehatan haji pada awal 2019 lalu.
Pelibatan TNI dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk melatih kedisiplinan, kekuatan mental dan membangun jiwa korsa para peserta. Metode seperti ini sudah digunakan Kemenkes sejak tahun 2018.
Selain 10 orang anggota TNI, BPPK Ciloto juga menyiapkan 26 orang fasilitator yang akan menyampaikan materi teknis kesehatan dan non kesehatan serta berbagi pengalaman saat menjadi PPIH. Seluruh peserta akan menerima pembekalan materi seperti komunikasi efektif, tata hubungan kerja tim, pengendalian risiko wabah/KLB hingga dasar-dasar pertolongan gawat darurat.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected]. (AM)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM.