Jakarta, 27 Mei 2019
Terjadinya penyakit cacar monyet (monkeypox) di Singapura membuat Indonesia melakukan upaya pencegahan. Upaya yang dilakukan di antaranya dengan menjalin kerja sama penanganan penyakit menular dan tidak menular.
“Memang sekarang kita agak sulit ya, dalam arti mobilisasi manusia ini kan cepat sekali. Jadi memang wara-wiri ini banyak sekali. Terakhir seperti cacar monyet yang kita takutkan, kami sudah ketemu dengan menteri kesehatan Singapura kebetulan kita lagi bikin MoU sama Singapura, saya juga nanyain tentang (cacar monyet),” kata Nila saat memastikan kesiapan Ambulans di Kantor Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin (27/5).
Menkes menjelaskan penanganan monkeypox di Singapura bagus sekali. Orang yang terkena monkeypox diisolasi dan orang-orang yang ada riwayat kontak dengan pasien diawasi.
“Saya ingatkan karena cacar monyet ini asalnya dari monyet, tolong hati-hati juga. Karena penyakit menular ini dari binatang cukup banyak, dari 10 penyakit infeksi, ada 6 dari binatang. Jadi saya minta hati-hati juga ya,” ucapnya.
Perjanjian kerja sama dalam penanganan penyakit menular dan tidak menular itu dilakukan pada Rabu (22/5) di Jenewa pada sidah World Health Agenda ke-72. Pada kesempatan tersebut dibahas tentang pengendalian penyakit monkeypox yang sempat menjadi bahan pembicaraan dan kecemasan di berbagai dunia khususnya juga di Indonesia.
Menteri Kesehatan Singapura menyampaikan bahwa kasus ini memang sudah ditangani secara maksimal. Satu penderita asal Nigeria dan 23 orang yang kontak dengan penderita sudah keluar dari sistem kekarantinaan dan dan sudah diperbolehkan untuk pulang melakukan aktivitas sehari-hari bersama dengan masyarakat Singapura yang lain karena sudah tidak ditemukan gejala dan tanda. Hasil laboratoriumnya juga baik.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].(D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM