Jakarta, 12 Juni 2019
Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek mengimbau kepada seluruh jemaah haji untuk cek kesehatan terlebih dahulu. Artinya pada saat berangkat jemaah haji dalam keadaan sehat.
“Jadi jauh hari saya minta untuk jaga kesehatan. Kemudian mereka (jemaah haji) terbang ini yang kita bicarakan bagaimana selamat di penerbangan baik pergi maupun kembali,” katanya usai membuka Seminar Pelayanan Kesehatan Penerbangan Haji di Gedung Kemenkes, Jakarta, Rabu (12/6).
Kondisi di udara berbeda dengan di darat, sementara jemaah haji akan berada 9 hingga 12 jam berada di pesawat menuju Arab Saudi. Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang terdiri dari dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lain tetap mendampingi para jemaah selama dalam pesawat.
Menkes juga mewanti-wanti soal kejiwaan jemaah juga perhatian kepada jemaah lanjut usia, jangan sampai dehidrasi. TKHI akan selalu mengingatkan jemaah untuk tidak kurang minum sekaligus meminta kepada pemerintah Arab Saudi untuk memperbaiki dan menambah toilet.
Ketika jemaah haji banyak minum akan sering buang air, karena itulah Menkes meminta perbaikan dan penambahan toilet di sana.
Heatstroke juga perlu diwaspadai, Kemenkes melakukan beberapa langkah antisipatif dengan membagikan spray air untuk wajah, sandal, payung, dan terus mengingatkan jemaah jangan sampai terkena heatstroke.
Masalah kesehatan kerap terjadi tidak hanya pada saat pelaksanaan ibadah haji, waktu pulang pun sering kali ada yang menderita berbagai penyakit bahkan sampai ada yang dirawat inap di rumah sakit Arab Saudi. Jenis penyakit tersebut di antaranya berupa penyakit tidak menular seperti yang diderita jemaah sejak sebelum pergi haji seperti jantung, hipertensi, dan diabetes.
“Kalau kita kontrol penyakit itu dengan baik, kita bisa menjaga diri untuk tetap sehat selama ibadah haji,” kata Menkes.
Kami meminta jemaah, lanjut Menkes, untuk mengatur fisik diri sendiri. Kebiasaan jemaah usai melaksanakan ibadah haji adalah melaksanakan umrah berulang kali sambil menunggu jadwal pulang ke tanah air.
“Nah ini (umrah) kalau tidak mampu jangan dipaksakan, memang umrah sering dilakukan berulang oleh jemaah, misal sambil menunggu pesawat, tapi saya minta harus dengan fisik yang baik,” katanya.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc, berharap pelayanan kesehatan haji tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Kita melayani betul jemaah haji dengan sebaik-baiknya, memberikan pelayanan promotif preventif dan gerak cepat,” katanya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected]. (D2).
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM.