Makkah, 12 Agustus 2019.
Tuntutan pelayanan cepat dan tepat bagi jemaah haji Indonesia membuat seluruh petugas kesehatan haji harus siap memberikan layanan kapanpun dan dimanapun dibutuhkan.
Hari minggu (11/8) menjadi hari tersibuk bagi anggota Tim Gerak Cepat (TGC). Setiap harinya di Mina, TGC mengerahkan 70 anggotanya berjaga di jalur atas dan bawah menuju jamarat. Di pos 1 jalur bawah, dalam satu kali shift jaga (12 jam) sempat melayani sebanyak 45 pasien.
“Jam 13.00 sampai 17.30 yang rame sekali, bertubi-tubi jemaah sakit datang,” ujar Lalu Dody, salah seorang anggota TGC.
Menurut Dody, saking ramai dan terbatasnya tempat, ia dan tim bahkan harus menangani jemaah di pinggir jalan dan menggantungkan beberapa cairan infus di pagar pembatas di jalur terowongan. Kejadian terbanyak akibat sengatan panas dan kelelahan.
“Kasus terbanyaknya heat exhausion, heat cramp dan heat stroke. Untuk ketiga kasus tersebut, alhamdulillah tertangani semua. Namun kasus-kasus seperti PPOK [paru kronis] dan kardiovaskular kami rujuk ke KKHI,” tuturnya.
Lain lagi pengalaman dari anggota TGC lainnya. Taryanto, perawat, selama waktu jaganya hari itu, ia menangani sekitar 16 jemaah haji Indonesia. Ia juga sempat melayani seorang Asykar (petugas keamanan Arab Saudi) yang jatuh sakit sekira jam 2.30 dini hari waktu Arab Saudi.
Ia dan tiga rekannya yang saat itu sedang piket dan mengurusi jemaah haji Indonesia, tiba-tiba kedatangan beberapa anggota Asykar yang membopong seorang rekannya yang nampak kelelahan. Meskipun semestinya sebagai Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) memprioritaskan jemaah asal Indonesia, tapi atas nama kemanusiaan ia beranjak untuk membantu memulihkan kesehatan si petugas keamanan tersebut.
Berdasarkan pengakuannya, banyak jemaah haji yang mengapresiasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan Indonesia, khususnya di Mina.
“Mereka merasa terbantu terutama di saat ada keluhan kesehatan dari jemaah bisa tertangani di sela-sela mereka melaksanakan ibadah [lontar jumroh],” ujar Taryanto.
Kesibukan yang sama juga terjadi di Pos Kesehatan Haji Mina. Selama dua hari operasional sejak Sabtu (10/8) sampai malam ini, sudah melayani 343 pasien. Mayoritas menderita penyakit kekurangan cairan dan kelelahan/lemas. Kebanyakan kasus dilakukan rawat jalan dan observasi lalu dikembalikan ke kloternya. Sisanya dirujuk ke beberapa RS di Arab Saudi karena butuh penanganan lebih lanjut.
Sementara itu Tim Promotif Preventif sampai dengan hari ini (12/8) sudah menemukan kasus di sepanjang jalur jamarat sebanyak 105, mulai dari kelelahan, dehidrasi hingga disorientasi. TPP juga sudah membagikan 308 kotak masker dan 345 pasang sandal.
Kerja ekstra yang dilakukan oleh seluruh petugas kesehatan di Mina mendapat apresiasi dari Kapuskeshaji, Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc. Keberadaan mereka terbukti tidak hanya bermanfaat bagi jemaah Indonesia tetapi juga bagi orang di sekitarnya. Ia berharap pelaksanaan pelayanan kesehatan di Mina akan berjalan lebih baik lagi.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (AM)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM.