Jakarta, 20 September 2019
Ibu dalam rumah tangga memiliki peran lebih banyak dalam mengupayakan kesehatan keluarga. Maka dari itu, ibu perlu memahami asupan gizi yang disajikan setiap hari.
Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek mengatakan seorang ibu selain mengupayakan kesehatan juga harus memberikan pola asuh yang tepat pada anak.
“Titip, ibu-ibu sebagai penyuluh keluarga sehat, ibu harus memberikan pola asuh yang tepat bagi anak-anaknya, juga makanan bergizi,” katanya pada Talkshow Germas, Jumat (20/9).
Dalam memilih makanan bergizi, kata Nila, tidak harus yang harganya mahal. Untuk makanan yang mengandung protein misalnya, tidak harus ikan mahal, banyak ikan dengan harga terjangkau yang mengandung banyak protein.
“Kita bisa memilih (makanan) yang murah tapi mengandung protein seperti ikan. Ibu harus mengerti bagaimana menjaga kesehatan anak kemudian menjaga diri sendiri dan menjaga kesehatan keluarga,” ucap Menkes.
Tak hanya ibu, Menkes berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk hidup sehat. Masyarakat harus sehat dimulai dari diri sendiri agar jadi bangsa produktif.
“Yang harus dilakukan seluruh masyarakat adalah dari bayi sampai tua harus menjaga kesehatan. Itu dilakukan melalui Germas, olahraga minimal 30 menit sehari, makan buah dan sayur, serta cek kesehatan berkala,” katanya.
Menkes Nila mengatakan konsumsi sayur harus ditingkatkan mengingat kurang lebih 90% masyarakat Indonesia tidak suka makan sayur.
Masyarakat diimbau lakukan Germas, karena dengan itu masyarakat bisa terhindar dari berbagai penyakit.
“Masyarakat kita kurang lebih 20 persen yang mengerti tentang kesehatan. Stunting masih ada, obesitas meningkat, PTM (penyakit tidak menular) meningkat padahal ini bisa dicegah kalau kita mau mengubah pola gaya hidup menjadi sehat,” ungkap Menkes.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat dr. Kirana Pritasari, MQIH mengatakan Germas harus dibudayakan dalam kehidupan masyarakat. Dampak meningkatnya kejadian PTM adalah meningkatnya pembiayaan pelayanan kesehatan yang harus ditanggung oleh masyarakat dan pemerintah.
Selain itu juga akan mengakibatkan menurunnya produktivitas masyarakat, menurunnya daya saing negara yang tengah mengalami perubahan pola penyakit dari Penyakit Menular menjadi Penyakit Tidak Menular.
“Untuk itu dibutuhkan Germas yang diharapkan mampu mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan. Germas menjadikan masyarakat untuk membudayakan hidup sehat, agar mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat,” tambahnya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM