Jakarta, 30 September 2019
Kami minta kepada Pemda dan aparat keamanan di Papua agar dapat memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi tenaga kesehatan yang sedang bertugas, sehingga dapat melayani masyarakat setempat dengan baik.
Demikian ditegaskan Menkes Nila F. Moeloek pada jumpa pers di Kantor Kemenkes, Jakarta, (30/9), terkait keamanan tenaga kesehatan di daerah konflik. Hadir pada kesempatan ini Kapuskes TNI, Kabidokkes POLRI, Ketua Umum PB IDI, Ketua PB PDGI, Ketua Umum PP PPNI, Ketua Umum IBI, Ketua PDEI, dan Ketua Umum MHKI.
Kemenkes menyesalkan terjadinya kerusuhan di Wamena yang pada akhirnya menelan korban seorang tenaga kesehatan.
Terkait hal ini, Sekjen Kemenkes Oscar Primadi menegaskan bahwa setiap tenaga kesehatan yang bertugas sudah tentu akan memberikan pelayanan yg terbaik dan penuh dengan dedikasi.
“Ketulusan dan semangat pengabdian, adalah bagian yang tak terpisahkan dari jiwa seorang tenaga kesehatan,” tegas Sekjen Oscar.
Kemenkes berduka atas meninggalnya dokter Soeko Marsetiyo. Almarhum adalah dokter PTT daerah yang bertugas di Puskesmas Nabunage Kabupaten Tolikara sejak tahun 2013.
“Kami berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi di lain waktu dan tempat,” ungkap Menkes.
Dari informasi yang didapat, almarhum diduga turut menjadi korban kerusuhan di Kabupaten Wamena, Papua pada Senin (23/9) lalu.
“Kami masih terus menelusuri validitas informasi ini, menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian. Namun, saya meminta sekali lagi agar tenaga kesehatan benar-benar dilindungi,” kata Menkes.
Kementerian Kesehatan mengapresiasi jasa dan pengabdian almarhum selama memberikan layanan kesehatan kepada penduduk setempat.
Atas jasanya, Menkes RI menganugerahkan piagam penghargaan Ksatria Bakti Husada Arutala atas jasa besar dalam pembangunan dibidang kesehatan.
Dinkes Tolikara, Dinkes Papua dan IDI setempat, memfasilitasi pemulangan jenazah ke kampung halamannya. Almarhum telah dimakamkan di Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada Jumat (28/9).
“Semoga amal ibadah almarhum diterima Tuhan Yang Maha Kuasa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ucap Menkes .
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(gi)
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM