Jakarta, 13 Januari 2020
Kanker menjadi penyebab kematian ketiga terbanyak di Indonesia setelah jantung dan stroke. Ada beberapa penyakit yang rentan menyerang manusia.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Cut Putri Arianie, M.H.Kes mengatakan terdapat beberapa faktor risiko kanker yakni usia, jenis kelamin atau keturunan, dan ras atau etnik di beberapa negara.
“Namun bisa dicegah dengan mengubah perilaku menjadi lebih sehat seperti berhenti merokok, olahraga rutin, dan perbanyak makan buah dan sayur,” kata dr. Cut.
Kanker yang rentan menyerang manusia itu dibagi ke dalam 3 kelompok, yakni wanita, pria, dan anak-anak.
Kanker yang dominan terjadi pada wanita adalah kanker payudara dan kanker serviks. Untuk pria, kanker terbanyak adalah paru dan kolorektal.
“Kalau anak-anak, leukimia masih tinggi, secara awam itu menyebutnya kanker darah,” ucap dr. Cut.
Jumlah angka kematian se dunia akibat kanker, dr. Cut menyebutkan, pada 2018 berjumlah 9,6 juta. Sementara di Indonesia di tahun yang sama berjumlah 207.210.
“Angka kematian kalau direfleksikan dengan pembiayaan kesehatan cukup tinggi. Besar pembiayaan JKN untuk kanker tahun 2018 sebesar 3,41 T. Selain itu juga 70 persen kasus di Indonesia diketahui setelah stadium lanjut,” katanya.
Dalam penanggulangan kanker, Kemenkes memperhatikan 4 pilar. Pilar pertama terkait promosi kesehatan, yakni bagaiman Kemenkes memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat khususnya terkait pencegahan kanker.
Pilar kedua soal deteksi dini. dr. Cut mengatakan meskipun seseorang merasa sehat tapi secara berkala harus melakukan cek kesehatan ke fasilitas layanan kesehatan. Pilar ketiga, perlindungan khusus seperti vaksinasi.
“Vaksinasi kanker baru ada untuk kanker seviks. Vaksin inj diberikan pada anak perempuan usia SD 11-12 tahun,” katanya.
Pilar keempat, pengobatan. Dilakukan dengan memperkuat rumah sakit melalui kelengkapan fasilitas dan alat kesehatan serta menyediakan dokter yang mumpuni.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM