Jakarta, 27 Januari 2020
Kementerian Kesehatan RI selenggarakan Indian Diaspora Dialog Forum di Jakarta, tanggal 27 Januari 2020. Forum ini mempertemukan Menteri Kesehatan dengan Diaspora India yang bekerja di bidang industri kesehatan seperti Rumah Sakit, Farmasi dan Alat Kesehatan.
Dalam sambutannya, Duta Besar India, Mr. Pradeep Kumar Rawat, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Kemenkes atas penyelenggaraan pertemuan dimaksud.
“Tantangan prioritas di bidang industri kesehatan antara Indonesia dan India adalah regulasi atau kebijakan kesehatan, termasuk makanan dan farmasi. Industri India yang hadir di sini berharap dapat melakukan kerja sama dan melakukan investasi di Indonesia,” ucap Dubes India di gedung Kemenkes, Jakarta, Senin (27/1).
Menkes Terawan Agus Putranto menyampaikan bahwa forum ini merupakan salah satu sarana untuk mempercepat implementasi MoU Kerja Sama Kesehatan Indonesia dan India. Pemerintah Indonesia memiliki komitmen tinggi terhadap deregulasi ekonomi melalui penyederhanaan dan percepatan layanan publik, untuk mengundang lebih banyak investasi untuk bersama-sama memperkuat infrastruktur dan sistem kesehatan.
Dalam paparannya, Menkes Terawan menyampaikan salah satu arahan Presiden pada Kabinet Indonesia Maju adalah kebutuhan Pemerintah untuk mendorong investasi. Dalam kesempatan tersebut, Menkes juga menjelaskan mengenai peluang investasi pada fasilitas kesehatan di Indonesia serta industri farmasi dan alat kesehatan Indonesia.
Pertemuan dilanjutkan dengan Dialog tanya jawab Diaspora India dengan Direktur Jenderal Farmalkes yang dipandu oleh Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri. Dalam sesi tanya jawab, diutarakan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh industri India, antara lain: isu registrasi produk ekspor, pengurangan pajak untuk biaya yang dikeluarkan bagi penelitian dan pengembangan, proses persyaratan yang lebih cepat, kandungan lokal produk farmasi, uji klinis, dll.
Ibu Engko Sosialine, Dirjen Farmalkes menegaskan bahwa, “Sebagian besar isu yang diutarakan akan didiskusikan lebih lanjut dengan Badan POM, mengingat kewenangan izin registrasi ekspor produk ini berada di BPOM. Sementara, untuk produk farmasi yang memiliki kandungan lokal dalam negeri akan lebih diutamakan dalam proses pengadaan untuk Formularium Nasional untuk BPJS.”
Di akhir sesi, Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri, Bapak Acep Somantri, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Duta Besar India dalam memfasilitasi industri kesehatan India untuk melakukan dialog interaktif dengan Menteri Kesehatan RI. Disimpulkan oleh Acep bahwa, “Kerja sama Kesehatan G-to-G antara Indonesia dan India yang telah terjalin selama ini hendaknya dapat terus ditingkatkan, sehingga hasilnya dapat dirasakan secara nyata.”
Pertemuan Indian Diaspora Dialogue Forum diselenggarakan di Kantor Kementerian Kesehatan di Jakarta, tanggal 27 Januari 2020, dengan menghadirkan 14 industri Kesehatan India dalam rangka melakukan dialog interaktif dengan Menteri Kesehatan guna mencari solusi tantangan kerja sama yang dihadapi antara Indonesia dan India.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM