Natuna, 5 Februari 2020
Sampai dengan hari ketiga sejak kedatangan WNI dan 1 WNA dari Cina yang diobservasi di Natuna, kondisinya sama sekali tidak menunjukkan gejala nCoV.
“Yang penting tampak bahwa pada saat makan, hampir semua makanan dihabiskan. Itu tandanya orang sehat,” kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyaki, Kemenkes, dr. Anung Sugihantono, M.Kes, Selasa (5/2) di Natuna.
Pada dasarnya, kata dr. Anung, warga yang diobservasi di Pangkalan Militer itu sehat semua. Namun karena ada riwayat perjalanan ke Tiongkok mereka diobservasi.
Sebagian dari gejala dan tanda terhadap infeksi virus Corona adalah suhu tubuh, batuk, dan sesak napas. Oleh karena itu selama 14 hari, pemerintah melalui Kemenkes, Kemlu, dan TNI fokus pada memperhatikan peningkatan suhu tubuh.
Kemudian warga yang diobservasi juga dipantau apabila ada keluhan dan tanda-tanda seperti batuk pilek atau mirip dengan gejala influenza atau Infeksi Saluran Pernapasan Atas akan segera dilakukan tindakan.
“Itu yang kami lakukan dalam 14 hari masa observasi untuk pemeriksaan kesehatan di Natuna ini,” kata dr. Anung.
Ini adalah kerja bersama antara Kemenkes, Kemlu, TNI, dan Pemerintah Daerah.
“Jadi suasana ceria di tempat observasi adalah sebuah kerja bersama yang sudah dilakukan oleh seluruh unsur. Kemenkes sebagian dari itu mengupayakn yang terbaik, terus memberikan dukungan layanan, support, bukan hanya di layanan kesehatan tapi layanan lain termasuk pada pengolahan limbah,” kata Dirjen Anung.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(D2)
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM