Jakarta, 11 Maret 2020
Indonesia dan Belanda telah sepakat meningkatkan kerja sama bidang kesehatan yang lebih konkret dengan mengimplementasikan secara penuh Kerja Sama Kesehatan (MoU) yang telah ditandatangani pada tanggal 6 November 2018.
Hal tersebut disampaikan pada Pertemuan Bilateral antara Menteri Kesehatan RI, Letjen TNI (Pur.) Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) dengan Menteri Negara Belanda, Mrs. Sebilla Maria (Sybilla) Dekker, yang mewakili Menteri Kesehatan Belanda di Ruang Cut Meutia Kementerian Kesehatan, 10 Maret 2020.
Pertemuan bilateral tersebut dilangsungkan dalam rangka Kunjungan Kenegaraan Raja dan Ratu Belanda ke Indonesia, 10-13 Maret 2020.
Pada pertemuan tersebut, Menteri Kesehatan RI menyampaikan apresiasi terhadap implementasi MoU Bidang Kesehatan kedua belah pihak yang mencakup beberapa area kerja sama antara lain penguatan system kesehatan, pengendalian penyakit menular termasuk AMR, dan keamanan kesehatan global.
Lebih lanjut Menkes RI menyampaikan 4 arahan Presiden Jokowi di bidang kesehatan yaitu penurunan angka stunting, angka kematian ibu dan bayi, perbaikan pengelolaan system JKN dan penguatan pelayanan kesehatan, serta obat dan alat kesehatan. Diharapkan, kedepannya Indonesia dan Belanda dapat menjalin kerja sama pada keempat erea tersebut.
Menanggapi pernyataan Menkes RI, Menteri Negara Belanda menyampaikan komitmen pemerintah Belanda untuk mengimplementasikan MoU yang telah disepakati. Menteri Negara juga menyampaikan perlunya memperkuat kerja sama dalam kerangka GHSA, terutama dalam menghadapi pandemi dan meningkatkan keamanan kesehatan global.
Pertemuan Bilateral tersebut ditutup dengan penandatanganan Pernyataan Kehendak (Letter of Intent/LoI) Program Peningkatan Kapasitas Tenaga Profesional Kesehatan antara RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dan Erasmus University Medical Center Rotterdam; dan LoI Pengendalian Antimicrobial Resistance antara RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso dan Erasmus University Medical Center Rotterdam.
Selain pertemuan bilateral, Kementerian Kesehatan RI juga menyelenggarakan Pertemuan ke-2 Joint Working Group on Health Cooperation (JWG) pada tanggal 10 Maret 2020 di Jakarta. Pertemuan bertujuan melakukan review Joint Action Plan on Health Cooperation yang telah ditandatangani pada tanggal 20 Mei 2019 di Jenewa, Swiss.
Pertemuan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, drg. Oscar Primadi, MPH. Dalam sambutannya, Drg. Oscar menyampaikan bahwa implementasi MoU perlu ditekankan sebagai upaya untuk meningkatan status kesehatan bagi kedua negara.
Delegasi RI dipimpin oleh Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kemenkes, Acep Somantri, S.IP,MBA dengan anggota Delri dari perwakilan lintas satker dan sektor. Dalam pembukaannya, Acep Somantri menegaskan bahwa pertemuan ke-2 JWG on Health Cooperation bertujuan untuk memonitor kegiatan yang telah berjalan sekaligus mengidentifikasi usulan/proposal kegiatan untuk dilaksanakan dimasa yang akan datang.
Roland Driece, Ketua Delegasi Belanda menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi komunikasi antar stakeholders/implementing agency guna mendapatkan capaian implementasi MOU semaksimal mungkin.
Pertemuan mengidentifikasi beberapa proposal kegiatan dan program kerja sama dalam rangka implementasi MoU, antara lain kerjasama pengendalian Antimicrobial Resistance peningkatan pendidikan tenaga kesehatan profesional, kerjasama penelitian penyakit kardiovaskular; kerjasama program layanan kesehatan bagi lansia; dan kerjasama peningkatan keamanan kesehatan global.
Dalam rangkaian kunjungan tersebut, Kedutaan Besar Belanda di Jakarta bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI juga menyelenggarakan Seminar Kesehatan dan Business Matchmaking di Hotel Shangrila, Jakarta. Sejumlah perusahaan Farmasi dan Alat Kesehatan Indonesia melakukan penjajakan bisnis kesehatan dengan perusaaan Belanda.
Seminar kesehatan dengan tema Smart Solution for Life and Health dibuka oleh Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kemenkes dan dihadiri oleh Delegasi dari unsur Pemerintah dan Swasta Indonesia dan Belanda. Dalam pidato sambutannya, Acep Somantri berharap seminar kesehatan dapat menjadi platform bertukar pengalaman dan praktik terbaik masing-masing negara dalam bidang kesehatan, serta meningkatkan implementasi kerja sama sebagaimana tercantum dalam Joint Action Plan bidang kesehatan antara Indonesia dan Belanda.
Selain melakukan beberapa pertemuan dan seminar, Delegasi Belanda juga melakukan kunjungan lapangan, antara lain kunjungan ke Sekretariat GHSA dan RS Kanker Dharmais di Jakarta. Dalam kunjungan ke RS Kanker Dharmais, dibahas beberapa potensi kerja sama peningkatan kapasitas SDM, tenaga kesehatan maupun program penanganan Kanker.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected] (D2) Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM