18 Agustus 2020
Jakarta – Indonesia telah dipercaya sebagai Ketua dan penyelenggara pertemuan internasional BIMST ke-23 pada tahun 2020. Pertemuan BIMST ke-23 dipimpin oleh Pelaksana Tugas Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Kesehatan, Pretty Multihartina, Ph.D., sukses dilaksanakan secara virtual pada Selasa, 18 Agustus 2020, dengan dihadiri oleh delegasi dari kelima negara anggota BIMST.
Pertemuan BIMST ke-23 mengangkat topik utama “Health Security Collaboration in Cross Borders’: Lessons Learnt from the Covid-19 Pandemic”. Topik yang digagas oleh Indonesia ini sangat relevan dengan situasi yang sedang dialami oleh seluruh negara anggota BIMST, bahkan seluruh negara di dunia, yaitu pandemi COVID-19.
Melalui pertemuan BIMST ke-23, para negara anggota saling bertukar pandangan mengenai pandemi yang sedang berlangsung dan penanganannya, kewaspadaan terhadap pandemi yang mungkin muncul di masa mendatang, upaya-upaya meningkatkan kerja sama regional maupun global terkait COVID-19, serta kolaborasi lintas batas dan respon yang terkoordinasi di bidang kesehatan lainnya.
Selain itu, para negara anggota juga menyampaikan tantangan yang dihadapi oleh masing-masing negara terkait COVID-19 serta cara mengatasinya. Indonesia misalnya, selain masalah peningkatan kapasitas laboratorium dan alat tes, Indonesia juga fokus mengupayakan ketersediaan vaksin dan obat-obatan untuk pencegahan dan penanganan COVID-19.
Brunei menyampaikan masalah stigma sebagai salah satu tantangan karena ditemukan data bahwa yang paling banyak diasosiasikan dengan COVID-19 adalah turis (47%) dan kelompok religius (37%).
Malaysia juga menghadapi tantangan dalam mempersiapkan perubahan perilaku warga negara Malaysia dalam memasuki new normal, selain tetap mengupayakan deteksi dan respon dini terhadap cluster serta menekan penularan penyakit COVID-19.
Thailand telah berhasil menangani COVID-19 dengan jumlah 0 kasus sampai bulan Mei 2020, namun tetap bersiaga terhadap munculnya wabah gelombang kedua dan mengupayakan menurunnya dampak negatif COVID-19 terhadap sistem kesehatan dan sosio-ekonomi serta meningkatkan keamanan nasional. Singapura bahkan saat ini sedang mengalami resesi yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19.
Negara-negara BIMST sepakat mengakui bahwa pandemi COVID-19 merupakan isu global yang berdampak tidak hanya dalam bidang kesehatan, tetapi juga sektor-sektor lain. Oleh sebab itu pendekatan multisektor dan kolaborasi antar lembaga sangat penting dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19.
Kerja sama regional dan solidaritas antara anggota BIMST dapat ditingkatkan melalui pertukaran informasi, berbagai pengalaman terbaik, pelatihan gabungan, surveilens, pelayanan kesehatan dan riset dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital dalam bidang kesehatan.
Pada akhir pertemuan, Ketua BIMST ke-23 (Indonesia) menyerahkan keketuaan dan penyelenggaraan BIMST ke-24 tahun 2021 kepada Malaysia.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM