Jakarta, 17 September 2020
Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan cakupan imunisasi, salah satunya karena isu negatif dengan banyaknya hoax tentang vaksin dan imunisasi yang beredar di masyarakat. Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan UNICEF dan Facebook, akan memulai kampanye imunisasi melalui media sosial.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan dr. Achmad Yurianto mengatakan cakupan imunisasi semakin menurun tahun ini, dengan pandemi COVID-19.
“Untuk memahami situasi tersebut pada bulan Juli kita telah melakukan survey tentang ‘Persepsi Orang tua dan Pengasuh Mengenai Imunisasi Anak pada Masa Pandemi COVID-19 di Indonesia’, kata Yuri.
Ada beberapa faktor yang berperan bagi orang tua untuk mengambil keputusan mengimunisasi anaknya dimasa pandemik ini. Di antara faktor tersebut yang paling penting adalah tingkat pemahaman tentang manfaat imunisasi, disusul persepsi kualitas layanan imunisasi dan ketersediaan layanan imunisasi.
“Dalam survey yang sama, hampir 82% melaporkan perlunya menerima informasi yang akurat dari Pemerintah,” ucap Yuri.
Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan UNICEF dan Facebook akan memulai kampanye imunisasi melalui media sosial.
Kampanye melalui facebook ini adalah bentuk respons terhadap permintaan masyarakat, yang akan dimulai tahap pertama di 3 provinsi yaitu Aceh, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan.
Akan ada tahap selanjutnya yaitu di tingkat nasional. Yuri mengatakan akan terus mengoptimalkan kampanye melalui media sosial facebook ini bukan hanya untuk imunisasi rutin tapi juga imunisasi COVID-19 saat ditemukan.
“Semakin kita bisa belajar dari proses kampanye di media sosial ini, kita optimalkan terus menerus, semakin besar manfaatnya bagi program imunisasi, bukan hanya program rutin, namun nantinya bahkan untuk imunisasi COVID-19 saat vaksin ditemukan,” ucap Yuri.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected] (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM