Indonesia Galang Solidaritas Anggota APEC untuk Membangun Ketahanan Kesehatan di Kawasan Asia Pasifik dalam The 10TH APEC Virtual High Level Meeting on Health and The Economy (VHLMHE)
Jakarta, 23 September 2020
”Indonesia mendorong seluruh Anggota APEC untuk bekerja sama, bahu membahu dalam mengatasi pandemi Covid-19 serta kesiapsiagaan menghadapi keadaan darurat kesehatan masyarakat di masa depan. Untuk itu, Indonesia siap bekerja sama dan berpartisipasi dalam memenuhi rantai pasokan vaksin global,” terang Menkes dalam Pertemuan Virtual Menteri Kesehatan APEC, The 10th Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) High Level Meeting on Health and the Economy (VHLMHE).
Pandemi COVID-19 telah berdampak multidimensional, tidak hanya sistem kesehatan namun juga menggerus pertumbuhan ekonomi semua negara di dunia, termasuk kawasan Asia Pasifik. Oleh sebab itu Malaysia sebagai Ketua dan penyelenggara pertemuan APEC 2020 mengangkat tema “Building a Resilient Asia-Pacific in a COVID-19 World”.
Ada 3 (tiga) topik utama yang menjadi pembahasan VHLMHE, yaitu COVID-19 dan pentingya untuk berinventasi dalam kesehatan; Membangun sistem kesehatan yang tangguh dan berkelanjutan, termasuk dalam ketersediaan vaksin dan rantai pasokan; serta Pemanfaatan ekonomi digital di sektor kesehatan untuk penanganan COVID-19.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa Indonesia telah mengambil langkah-langkah antisipasi untuk menghentikan penularan virus sekaligus memulihkan ekonomi, dengan membentuk Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).
Pada sektor kesehatan, Menkes menyatakan bahwa Indonesia berkomitmen penuh untuk meningkatkan kesehatan masyarakat serta membuat sistem pembiayaan kesehatan berkelanjutan dan inovatif dengan mendorong pembiayaan swasta domestik dan internasional.
Sebagai salah satu bentuk kesiapsiagaan pemerintah dalam menghadapi pandemi dan kedaruratan kesehatan masyarakat di masa depan.
“Kita perlu memperkuat sistem kesehatan kita melalui promotif dan preventif di tingkat pelayanan kesehatan primer dan masyarakat serta penguatan surveilans, sistem informasi, laboratorium, tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan dan perbekalan kesehatan esensial,” imbuh Menkes
Sementara itu, pada sektor ekonomi. Menkes menjabarkan bahwa Pemerintah Indonesia tengah berupaya membuat regulasi yang memudahkan investor berinvestasi di tanah air serta menjalin kerja sama dengan berbagai pihak termasuk swasta untuk mendorong partisipasi ekonomi yang inklusif melalui digital ekonomi dan teknologi.
Inovasi tersebut nantinya akan memudahkan pendistribusian farmasi dan alat kesehatan serta memudahkan akses terhadap layanan kesehatan melalui telemedicine, teleconsultation, ketersediaan data kesehatan dan sistem informasi serta pelacakan kontak COVID-19.
Pada kesempatan yang sama, Indonesia memotivasi anggota APEC untuk lebih mengelaborasi kontribusi nyata dalam peningkatan produksi vaksin COVID-19, yang tersedia, terjangkau, dapat diakses dan pendistribusian yang efektif, aman dan berkualitas, termasuk vaksin halal. Jika telah tersedia, imbuh Menkes, Indonesia siap untuk memproduksi vaksin COVID-19 untuk memenuhi kebutuhan domestik dan global.
Untuk memperkuat regulasi terhadap pemenuhan vaksin COVID-19, Indonesia mengusulkan untuk mengadakan pertemuan dan diskusi rutin untuk berbagi pembelajaran dan informasi tentang vaksin, diagnostik dan terapeutik COVID-19.
Pertemuan VHLMHE ini juga telah menghasilkan pernyataan bersama (Joint Statement) terkait COVID-19 yang disepakati oleh 21 Ekonomi anggota APEC.
Sebagai rangkaian pertemuan, Kementerian Kesehatan juga hadir dalam pertemuan virtual APEC Life Sciences Innovation Forum (LSIF) tanggal 17-18 September 2020 dan APEC Health Working Group (HWG) pada tanggal 21 September 2020, dimana melalui pertemuan-pertemuan tersebut Indonesia telah menyampaikan beberapa inovasi dalam bidang kesehatan diantaranya pemanfaatan digital health baik untuk merespons kemajuan teknologi kesehatan maupun dalam penanganan COVID-19
Selanjutnya Selandia Baru akan menjadi Ketua sekaligus penyelenggara APEC tahun 2021.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (MF)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM