Purworejo, 1 Oktober 2020
Tim Task Force Kementerian Kesehatan melanjutkan kunjungan kerja ke Jawa Tengah dengan meninjau penanganan COVID-19 di Kabupaten Purworejo pada Kamis (1/10). Memulai kunjungan hari ini, rombongan bertemu dengan Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Purworejo Yuni Astuti.
Turut hadir dalam pertemuan Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Pelayanan Jajang Edi Priyatno, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo, Kepala BBTKL Yogyakarta, Sekda Kabupaten Purworejo, Kepala Dinas Kesehatan Purworejo, Kepala Dinas Informatika Kabupaten Puworejo.
Dalam paparannya, Yuni menjabarkan bahwa saat ini di Kabupaten Purworejo tengah menghadapi gelombang kedua penularan COVID-19. Gelombang pertama terjadi pada pertengahan April sampai pertengahan Mei, setelah itu tidak ada penambahan kasus sama sekali (nol).
“Setelah itu dapat dikatakan kita memasuki masa aman dengan pertumbuhan kasus nol (0),” kata Yuni.
Namun demikian, setelah beberapa saat tidak ditemukan kasus. Terhitung mulai 20 Juli 2020, sampai saat ini penularan kasus COVID-19 di Purworejo semakin meningkat, kemunculan kembali kasus tersebut kemudian disebut sebagai gelombang kedua.
Untuk mengendalikan peningkatan kasus yang semakin signifikan, Yuni menyebutkan bahwa pihaknya telah menyiapkan RS Rujukan COVID-19 serta terus melakukan sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan secara masif rutin dan periodik dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Wujud keseriusan Pemerintah Kabupaten Purworejo, semakin diperkuat dengan diterbitkannya Peraturan Bupati Nomor 61 Tahun 2020. Dalam aturan tersebut, fibuat untuk mempercepat penanganan COVID-19 dengan mendisiplinkan protokol kesehatan di setiap tatanan kehidupan termasuk penegakan disiplin pada pusat-pusat aktivitas keramaian.
“Sampai saat ini masih ditemukan 1.763 pelanggaran, 1.058 pelanggar dikenai saksi administrasi, dan 605 pelanggar dikenai sanksi sosial,” terangnya.
Pada Kesempatan yang sama, Jajang mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Pemda Purworejo. Menurutnya, sinergi hulu dan hilir harus diperkuat lantaran keduanya memiliki keterkaitan yang erat untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.
Pada bagian hulu, ia berharap langkah-langkah pencegahan terus dilakukan secara persuasif. Masyarakat dilibatkan sebagai subyek perubahan akan gaya hidup baru yang lebih bersih dan sehat.
Sementara pada bagian hilir, ia meminta agar kesiapan RS terus diperkuat. Setiap daerah didorong untuk memiliki RS Khusus COVID-19 termasuk di Purworejo. Ini untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi ledakan pasien COVID-19, sehingga tidak ada lagi pasien yang tidak tertangani, semua harus mendapatkan akses untuk mendapatkan layanan kesehatan yang baik.
“Saya melihat untuk kasus di Jawa Tengah ini sudah mengarah ke arah positif, dengan sinergi hulu-hilir saya optimis kasus baru bisa ditekan, kasus kematian berkurang dan angka kesembuhan meningkat. Harapannya daerah-daerah di Jawa Tengah ini bisa segera berangsur pulih kembali,” tuturnya.
Sementara pada pasien dengan gejala ringan dan tanpa gejala, Jajang mendorong agar Pemda menyediakan pusat karantina khusus. Kondisi ini dilakukan apabila pasien tidak mampu isolasi mandiri di rumah.
“Jika rumah tidak memungkinkan, Pemda bisa menyediakan wisma atau gedung yang dijadikan sebagai pusat karantina bagi pasien tanpa gejala dan gejala ringan,” kata Jajang.
Dengan penguatan strategi hulu dan hilir, Jajang optimis penularan COVID-19 bisa segera dikendalikan. Ia berharap komitmen dan konsistensi dari seluruh pihak terkait terus terjaga agar target yang ditetapkan bisa tercapai dengan tepat.
“Saya melihat untuk kasus di Jawa Tengah ini sudah mengarah ke arah positif, dengan sinergi hulu-hilir saya optimis kasus baru bisa ditekan, kasus kematian berkurang dan angka kesembuhan meningkat. Harapannya daerah-daerah di Jawa Tengah ini bisa segera berangsur pulih kembali,” tuturnya.
Selain meningkatkan kewaspadaan dengan pemantauan protokol kesehatan, Pemda Purworejo juga tengah mewaspadai rangkaian Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020. Saat ini, pihaknya sudah menjalin koordinasi secara intens bersama stakeholder terkait dengan harapan pilkada tetap terlaksana dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Usai audiensi, rombongan kemudian bergerak menuju RSUD dr. Tjitrowarojo serta RS Tjoptonegoro. Kunjungan tersebut untuk melihat kesiapan RS dalam penanganan COVID-19 di Purworejo.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (MF)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM.