Bengkulu, 11 Maret 2021
Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu melaksanakan vaksinasi massal bagi petugas publik pada Kamis (11/3). Target sebanyak 1.000 orang yang akan disuntik dalam waktu sehari.
Vaksinasi dilakukan di Poltekkes Bengkulu dengan melibatkan tenaga kesehatan dari fasilitas kesehatan setempat. Adapun tenaga kesehatan yang dilibatkan oleh Dinkes Bengkulu yakni dari Poltekkes Bengkulu, RS M. Yunus, RS Tiara Sella, RS Ummi, RSKJ Soeprapto, dan Klinik Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Petugas publik yang disuntik merupakan pegawai dari berbagai instansi di antaranya tokoh agama, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Satpol PP, pegawai Universitas Bengkulu, IAIN, dan Universitas Terbuka.
Vaksinasi ini merupakan fase pertama penyuntikan, vaksinasi kedua dilakukan 14 hari kemudian yakni pada tanggal 25 Maret. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan dalam 14 hari virus COVID-19 akan mati sendiri.
“Jadi bahayanya tuh karena dalam periode 1 sampai 5 hari dia (SARS-CoV-2) sangat ganas menularkan. Kemudian 5 sampai 10 hari masih menulari juga, sesudahnya dia akan secara bertahap melemah dan akhirnya mati sesudah 14 hari,” katanya.
Strategi menghadapi pandemi COVID-19 adalah mencegah terjadinya penularan. Dalam 14 hari jangan sampai menularkan ke orang lain. Semakin banyak penularan akan memperbanyak jumlah kasus positif, Budi mengungkapkan setiap 1000 orang yang tertular, 20% di antaranya masuk rumah sakit dan sekarang rata-rata di Indonesia 2 persennya wafat.
“Sekali lagi saya tekankan bagaimana cara menghadapi pandemi ini adalah kita harus mengurangi laju penularan salah satunya dengan vaksinasi,” ucap Budi.
Jumlah vaksin yang diterima pemerintah Provinsi Bengkulu sebanyak 31.880 vial. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengatakan vaksinasi tahap pertama bagi tenaga medis mencapai 93%. Selanjutnya untuk tahap kedua dengan sasaran yang lebih besar yaitu pada kelompok Lansia dan kelompok petugas publik sebanyak 289.645 sasaran.
“Ketika melaksanakan vaksinasi massal ini cakupan kita akan lebih cepat. Oleh karena itu kami menanti kabupaten/kota akan melaksanakan metode vaksinasi massal seperti ini. Ini harus dilakukan karena kalau kita hanya bergerak menunggu di Faskes tentu cakupan kita sangat rendah dan oleh karena itu kita harus mencapai target bahwa akhir Desember 2021 pelaksanaan vaksinasi harus selesai,” tutur Herwan.
Menkes Budi sempat meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi massal tersebut. Ia mengapresiasi kegiatan itu dan mengharapkan wilayah lain ikut melaksanakan vaksinasi massal ini hingga tingkat kabupaten/kota.
Budi juga meminta kepada semua pihak termasuk swasta untuk ikut andil dalam melaksanakan vaksinasi massal. Karena dalam mengatasi pandemi COVID-19 tidak bisa diselesaikan secara eksklusif oleh Kementerian Kesehatan saja tapi diselesaikan oleh semua pihak.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM