Flores Timur, 16 April 2021
Dalam rangka koordinasi Pelayanan Kesehatan Rujukan pasca bencana di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tim dari Klaster Kesehatan Kementerian Kesehatan yang dipimpin Pusat Krisis Kesehatan mengunjungi Kabupaten Sikka dan Kabupaten Flores Timur pada 13 – 16 April 2021. Saat ini kondisi terdampak di daerah tersebut sudah terkendali.
Kabupaten Sikka dengan ibukota kabupaten Maumere memiliki 18 pulau, dan 9 diantaranya dihuni Saat kunjungan di Maumere Selasa (13/4), Tim dari Klaster Kesehatan Kementerian Kesehatan diterima langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Hermelus, dan dilanjutkan dengan diskusi dengan para koordinator program.
Dinas Kesehatan (Dinkes) memiliki Tim Gerak Cepat (TGC) yang berada di tiap kecamatan yang sebelumnya bertujuan untuk menangani kedaruratan kesehatan semisal DBD.
“Karena langganan bencana, saya sudah panggil kepala Puskesmas bulan Oktober- November lalu, dan menyiapkan logistik 3 hingga 6 bulan ke depan” ujar Petrus.
TGC ini digunakan dalam penanganan bencana alam kemarin. Dari data Dinkes menyebutkan ada 25 Puskesmas, yang saat ini sudah berjalan normal karena tidak terdapat Puskesmas yang terdampak. Kondisi ini tidak menyebabkan kegiatan pencegahan kesakitan pada maternal dan neonatal terganggu, karena pelayanannya pun dapat dilakukan di Puskesmas Pembantu dan Pondok Bersalin Desa.
Untuk memastikan kecukupan gizi bagi masyarakat terdampak, Dinkes Sikka sudah menyiapkan gudang yang digunakan sebagai penyimpanan Makanan Tambahan Balita sebanyak 2 Ton dan Makanan Tambahan Ibu Hamil sebanyak 1,26 ton. Bantuan makanan tambahan tersebut diberikan oleh Kementerian Kesehatan yang diperkirakan akan sampai ke Kabupaten Sikka pada 19 April mendatang.
Langkah selanjutnya akan dilakukan pemetaan kelompok rentan terutama di daerah luar yang sering terjadi bencana. Hal ini dilakukan untuk memudahkan intervensi saat terjadi bencana.
Terkait pelayanan COVID-19 di lokasi bencana direncanakan akan dilakukan screening COVID-19 dengan Rapid Diagnostic Test (RDT).
Dinkes Sikka juga terus menggalakan program vaksinasi dengan target tenaga kesehatan (tahap 1) yang saat ini telah dilaksanakan di 9 Puskesmas. Hingga saat ini cakupan vaksinasi untuk tenaga kesehatan sudah melampaui 80%.
Kunjungan dilanjutkan ke Kabupaten Flores Timur (Flotim) Rabu (14/4), dan disambut baik Kepala Dinkes Kabupaten Flores Timur beserta seluruh pemegang program kesehatan. Pulau Adonara merupakan daerah dengan korban terbanyak di Flotim. Didampingi Kepala Dinas Kesehatan, Agustinus Ogie Silimalar, Tim Kemenkes langsung menuju lokasi bencana di Pulau Adonara yang tersebar pada 4 titik yaitu Desa Nelemadike dan Nelemawangi di Kecamatan Ile Boleng.
Kemudian, Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulu Mado, dan Desa Duwanur, Waiwadan dan Daniboa di Kecamatan Adonara Barat. Sejumlah 27.308 orang terdampak, 763 orang mengungsi, dan 72 orang dilaporkan meninggal dunia.
Fasilitas kesehatan di pulau Adonara tidak ada kerusakan akibat bencana, 8 Puskesmas dan Puskesmas Pembantu tetap beroperasi seperti biasa. Pelayanan kesehatan balita dan layanan KB dapat berjalan di puskesmas termasuk di pos-pos pengungsian.
“Untuk Puskesmas di Ile Boleng kita kasih Nakes dari (Puskesmas) Witihama, saling back up saja” terang Agustinus Ogie.
Di setiap lokasi pengungsian dipastikan ada pos kesehatannya, Balita dan orang dewasa dapat mengakses layanan kesehatan dengan mudah. Obat-obatan untuk anak-anak tersedia di pos kesehatan, namun demikian manajemen terpadu balita sakit (MTBS) belum dilakukan dengan baik.
Tim Kemenkes berkesempatan mengunjungi Madrasah Aliyah Negeri Larantuka, salah satu lokasi dijadikan pusat pengungsian wilayah Waiwerang. Di lokasi ini disediakan pos kesehatan yang didukung oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas, PMI dan para relawan kemanusiaan yang bertugas selama 24 jam.
Pada kesempatan ini Kementerian Kesehatan mengirimkan Makanan Tambahan sebanyak 3 ton MT Balita 2,2 ton MT ibu hamil yang diperkirakan tiba tanggal 20 April di Larantuka. Selain itu, Direktorat Promosi Kesehatan telah mengirimkan logistik berupa Masker 8000 lembar, Box Isi Piringku 528 buah, serta media KIE untuk layanan penyuluhan kesehatan.
Tim Klaster Kesehatan juga sempat melalakukan dialog dengan Bupati Flores Timur, Antonius Hubertus Gege Hadjon, yang bertempat di Rumah Dinas Bupati Flores Timur pada Rabu (14/4) malam.
Pada kesempatan tersebut Bupati memberikan apresiasi kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Kementerian Kesehatan yang bergerak cepat mulai dari kejadian pertama sampai masa tanggap darurat selesai. Antonius berharap, agar semua tenaga kesehatan dan korban tetap menjaga protokol kesehatan dan aparatur terus borkoordinasi untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik di Kabupaten Flores Timur.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected] (RVN/TGH)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM