Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H didampingi Kadinkes Provinsi Kep. Riau dr. Ahmad Budianto, MM serta Kasubdit Kesehatan Matra P2PL Hary Purwanto, SKM meninjau langsung kesiapan pelayanan kesehatan arus mudik Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Batam, Minggu (5/9).
KKP Batam
Posko dibuat di 4 pelabuhan utama dan menyiagakan Pos Kesehatan di pelabuhan ferri lainnya. Empat Posko Utama berada di : 1) Bandara Hang Nadim, sudah ada peningkatan datang 11.468, berangkat 12.734 (2/9 s.d 4/9), tidak ada yang sakit, hanya 2 yang minta surat laik terbang; 2) Pelabuhan Feri Telaga Punggur, belum ada peningkatan penumpang berarti; 3) Pelabuhan Feri Sekupang, sudah ada peningkatan, datang 4.608 dan berangkat 7.879 (2/9 s.d 4/9); 4) Pelabuhan Feri Batam Center, mulai meningkat sejak 2 hari lalu, 7.171 datang dan 7.484 berangkat.
Di setiap Posko ada 1 ambulan dan juga bekerjasama dengan PT Jasindo dan Dokkes Polri. Puncak arus mudik biasanya pada H-3. Selain pelayanan kesehatan juga dilakukan penyuluhan kesehatan, pemeriksaan sanitasi lingkungan, perangkap tikus, fogging dan fumigasi.
KKP Tanjung Pinang
Posko dibentuk di 4 tempat dan 4 pos di tempat lainnya. Tenaga, alat, ambulan dan obat-obatan cukup memadai. Di Pelabuhan Tanjung Pinang ada 5.086 penumpang berangkat, 3.580 orang datang(4/9). Khusus untuk TKIB, sejak Januari s/d 4 Sep 2010 ada 15.436 orang (data Jan-Aug 2009 ada 21.184 orang), 471 orang diantaranya ada berbagai keluhan kesehatan, sebagian besar ringan saja dan ada 9 orang yg dirujuk ke RS, tidak ada yg meninggal. Ada kecenderungam peningkatan arus TKIB dari Malaysia, pada Juli 1.751 orang dan Agustus menjadi 2.212 orang.
Menurut Prof. Tjandra, di Batam terdapat 55 orang TKI Bermasalah (TKIB) datang hari Jumat (3/9), yang berasal dari Lombok, Jabar, Jatim, Medan, Sulawesi dan Lampung. Terdiri dari 6 laki-laki, 49 perempuan, 2 balita (3 bln & 1,5 thn), 2 diantaranya sakit dan 1 dirujuk ke RS Otorita Batam dengan gejala demam & sesak. Prof. Tjandra juga meninjau penampungan TKIB yang disediakan, TKIB ditampung sementara sebelum diberangkatkan ke daerah asal. Keadaan penampungan cukup baik, para TKIB juga sudah siap dengan tas masing-masing untuk diberangkatkan ke Jakarta. Menurut rencana pada hari Minggu (5/9) TKIB dari Jawa dan Lombok diberangkatkan ke Jakarta.
Kecenderungan peningkatan juga tampak dari data di pelabuhan Tanjung Pinang ada 3.580 yang datang (3 orang diantaranya ada keluhan kesehatan), rata-rata sekitar 2.000 orang masuk pelabuhan dalam sehari. Sementara itu, sejak 1-4 Sept masuk 604 TKIB ke Pelabuhan Tanjung Pinang dan mereka ditampung sementara menunggu kapal ke Pulau Jawa.