Makkah, 27 Juni 2022
Seruan terhadap jemaah haji untuk menjaga kondisi kesehatan terus digaungkan oleh PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan. Terutama menjelang puncak haji di Armuzna pada 8-13 dzulhijjah, demi kesempurnaan Ibadah jemaah. Hal ini disampaikan oleh Koordinator Promosi Kesehatan PPIH dr. Edy Supriatna, Senin (27/6)
“Sehat adalah yang utama, tidak sehat tidak bisa beribadah” ucap dr. Edy
Dalam pesan pesan promosi kesehatan, pesan utama yang disampaikan diantaranya adalah #jangantungguhaus, selalu gunakan Alat Pelindung Diri saat keluar pemondokan, hingga yang paling utama adalah harus menyesuaikan aktivitas ibadah yang dilakukan disesuaikan dengan kondisi kesehatan jemaah, terutama bagi jemaah haji yang memiliki faktor risiko.
“Jadi mohon untuk jemaah haji yang memiliki faktor risiko, mohon bisa menyesuaikan aktivitas fisiknya agar tidak terjadi kelelahan” ujar dr. Edy.
Di Arafah, lanjut dr, Edy, jemaah haji harus mengantisipasi cuaca panas, sama seperti yang dilakukan selama di arab saudi, mulai dari membiasakan diri minum air, menghindari pajanan matahari, dan hindari kelelahan.
“Intinya di armuzna jangan lakukan aktivitas keluar tenda yang tidak ada kaitan dengan Ibadah haji. Itu yang harus betul betul dipatuhi oleh Jemaah haji.” tambah dr. edy
Dr. Edy juga menghimbau jemaah untuk menjaga dirinya agar tidak mengalami dehidrasi dengan rajin minum air dan air yang mengandung elektrolit. Jemaah tidak perlu khawatir akan sering buang air kecil di tengah cuaca yang panas dengan kelembaban rendah seperti di Arab Saudi.
Kalau minum 200 ml per jam, tidak akan menimbulkan dia sering buang air kecil. Energi akan keluar lewat evaporasi, karena kita tidak berkeringat.” ucap dr. Edy
Kondisi dehidrasi harus dihindari Jemaah Haji agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan yang lebih serius.
“Di kondisi yang sangat ekstrim, jamah tidak sadar untuk minum, potensi paling berat bisa terjadi heat stroke, itu yang kita hindari.” lanjutnya.
Jemaah juga diminta untuk mengikuti anjuran pemerintah terkait dengan waktu melempar Jumrah. Untuk menghindarkan diri dari terik sengatan matahari dan sebagai bentuk antisipasi terhadap risiko kesehatan
“Sudah ada aturan yang ditetapkan pemerintah yaitu waktu waktu melontar jumrah sesuai dengan waktu yang ditetapkan, jemaah harus ikuti.” tambahnya.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (NI)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
drg. Widyawati, MKM