Seorang bidan memiliki tas berisi peralatan untuk membantu ibu periksa kehamilan maupun melahirkan. Apa saja peralatan di dalamnya?
Bidan berperan penting dalam kesehatan ibu dan anak. Bukan hanya membantu persalinan, bidan juga membantu sang ibu mengetahui progres kesehatan bayi dan ibu selama kehamilan. Rofi Faniasih dan Agus Triyono dalam ‘Hubungan Kompetensi Bidan, Penerapan SOP Persalinan dan Kelengkapan Peralatan Medis dengan Keselamatan Ibu Melahirkan di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Petalangan Kelurahan Rawang 4’ (2023) menyebutkan salah satu faktor penentu baik atau tidaknya bidan dalam menangani ibu selama proses kehamilan adalah kompetensi bidan itu sendiri.
Kompetensi di sini bukan hanya keahlian yang dimiliki bidan, tetapi juga fasilitas yang digunakan seperti alat-alat kebidanan yang harus sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
Dalam wawancara bersama bidan Roza Soviani STr.Keb di klinik praktiknya di daerah Kreo, Kota Tangerang, Banten pada Jumat, 7 Juni 2024, untuk membantu ibu yang sedang hamil, mulai dari pemeriksaan hingga melahirkan, alat-alat kebidanan yang digunakan harus higienis dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Biasanya, seorang bidan memiliki tas berisi peralatan atau disebut bidan kit untuk membantu ibu periksa kehamilan maupun melahirkan. Mari kita lihat apa saja peralatan dan perlengkapan yang biasanya bidan bawa untuk menangani ibu hamil.
- Gunting episiotomi
Gunting episiotomi digunakan menggunting liang kemaluan perempuan untuk memperlancar keluarnya kepala bayi saat proses melahirkan. Gunting ini berbentuk melengkung yang memudahkan para bidan memotong liang kemaluan bagian depan.
- Gunting klem
Gunting klem terdiri dari 2 gunting. Dalam perlengkapan persalinan, seorang bidan memerlukan 2 gunting klem ini untuk menjepit dan menekan tali pusar di sebelah kanan dan kiri, sehingga dalam pemotongan tali pusar menjadi lebih mudah. Bentuk dari gunting klem ini sama seperti gunting pada umumnya, hanya saja tidak tajam, karena fungsinya hanya untuk menjepit.
- Gunting plester
Gunting plester ini berfungsi membantu bidan dalam membentuk dan memotong perban sesaat sebelum menutup luka.
- Setengah kocher
Setengah Kocher digunakan memecahkan ketuban atau melubangi selaput ketuban ibu hamil apabila belum pecah. Bentuknya seperti gunting setengah bagian dengan bagian tajam di ujungnya.
- Pinset sirugis
Alat ini digunakan untuk menjahit luka yang ada pada saat proses melahirkan. Pinset ini untuk menahan jarum saat proses penjahitan. Bentuknya sama seperti pinset pada umumnya, tetapi memiliki bilah tajam/gigi pada ujung kedua sisinya.
- Pinset anatomis
Pinset ini juga digunakan untuk proses penjahitan pada luka. Bentuknya sedikit lebih kecil daripada pinset sirurgis, dan tidak memiliki gigi di ujungnya.
- Jarum dan benang jahit
Jarum dan benang jahit ini untuk merapatkan luka persalinan. Bentuk dari jarum jahit untuk manusia tidak seperti jarum jahit yang biasa kita gunakan. Bentuknya melengkung seperti tanda tanya, dengan bagian ujungnya yang tajam. Sedangkan benang jahitnya berbahan dasar yang bisa langsung menyerap dan menyatu dengan kulit.
- Kateter karet
Kateter ini membantu mengeluarkan urine dari dalam kandung kemih pada pasien pasca-melahirkan, sehingga buang airnya jadi lebih lancar.
- Kom kecil
Kom ini digunakan menaruh obat merah sewaktu proses persalinan. Bentuknya mangkuk kecil berbahan tahan karat.
- Kom tutup
Bentuknya sama seperti stoples yang ada tutupnya, tetapi kom ini berbahan tahan karat. Digunakan untuk menaruh kapas alkohol siap pakai untuk membantu proses persalinan. Selain itu, kom tutup juga bisa digunakan untuk menaruh kasa steril. Tapi saat ini, bidan biasanya sudah menggunakan kasa dan kapas steril kemasan.
- Baskom besar
Baskom besar ini biasanya digunakan untuk menaruh plasenta pasien.
Alat-alat tersebut biasa digunakan saat bidan membantu ibu hamil dalam proses melahirkan. Menurut bidan Roza, setiap alat tidak selalu dibawa di tas bidan. Semuanya sesuai dengan masalah atau kondisi pasien saat konsultasi. Pasien yang ingin diperiksa kehamilannya biasanya hanya membutuhkan peralatan dasar seperti tensi, stetoskop, termometer, obat-obatan umum, dan infus.
Bidan Roza menuturkan semua alat tersebut harus dijaga kehigienisannya karena akan digunakan secara berkala. Hal ini untuk mencegah infeksi dan menjaga keselamatan pasien. Cara menjaga kehigienisannya adalah dengan mensterilkan peralatan yang digunakan kemudian memasukkannya ke dalam wadah tertutup.
Penulis: Redaksi Mediakom