Berdasarkan data dari Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Kementerian Kesehatan tanggal 18 November 2010 pukul 21.00 WIB, upaya kesehatan yang telah dilakukan Kementerian Kesehatan antara lain pengoperasionalan Posko Kementerian Kesehatan dan Posko Utama Kesehatan Provinsi D.I. Yogyakarta di Jl. Tompeyan Yogyakarta, serta untuk Provinsi Jawa Tengah di Jl. Diponegoro, Magelang.
Kegiatan lain yang dilakukan adalah setiap hari pukul 13.30-15.30 WIB melakukan Rakor Kluster Kesehatan Jateng-DIY di Dinkes Prov. DIY, dilanjutkan dengan Rakor di Posko BNPB Yogyakarta pukul 16.00-18.00 WIB, sementara itu Rakor Lintas Program Kemenkes untuk membahas permasalahan kesehatan dan upaya penanggulangan bencana dilakukan setiap 2 hari sekali dipimpin oleh Sesjen Kemenkes.
Kemenkes juga terus memberikan pelayanan kesehatan di 505 Pos Kesehatan (80 pos di Prov. DIY dan 425 pos di Prov. Jateng) dengan jumlah kunjungan sejak tanggal 26 Oktober – 17 November 2010 sebanyak 25.730 orang (dari Prov. DIY 16.479 orang dan Prov. Jateng 9.251 orang), selain itu juga dilakukan upaya kesehatan reproduksi.
Di bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kemenkes melakukan hal-hal sebagai berikut; 1) Surveillans penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), diare, pes dan campak, 2) Melakukan upaya pengawasan kualitas air bersih dan perbaikan sanitasi lingkungan, 3) Melakukan pembagian tempat sampah ke lokasi pengungsian dan penyemprotan desinfektan lalat, 4) Melakukan pemberikan imunisasi dasar lengkap, 5) Bidang P2MK Dinkes Prov. DIY melakukan survey ke lokasi pengungsian untuk mendeteksi dini penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, 6) Dinkes Kab. Sleman melakukan inspeksi sanitasi dan intervensi kesehatan lingkungan, 7) Tim Litbang bersama BBTKL menganalisis dampak debu vulkanik terhadap kesehatan, 8) Tim KLB BBTKL PPM Yogyakarta melakukan pemantauan kualitas air bersih di lokasi pengungsian, pemantauan kualitas udara sesaat di RSUP Dr. Sardjito dan dilokasi pengungsian. Selain itu Tim KLB BBTKL PPM Yogyakarta bekerja sama dengan Tim Kesling DIY melakukan penyemprotan nyamuk dan lalat di lokasi pengungsian, serta melakukan pengambilan sampel air dan udara di GOR Gelarsena.
Di bidang Pelayanan Kesehatan Jiwa, Kemenkes melakukan 1) Koordinasi dengan RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang, RSJ Dr. Soejarwadi Klaten, RSJ Amino Gondohutomo Semarang, RSJ Surakarta Solo, RSJ Grhasia DIY, Ikatan Psikolog Klinis (IPK), HIMPSI, Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) serta Perhimpunan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), 2) Melakukan penjaringan kasus melalui poli umum, kegiatan kelompok dan wawancara langsung, 3) Membentuk trauma center di pos pengungsian yang dikelola oleh psikolog, 4) Promosi dan edukasi mengenai kesehatan jiwa, relaksasi kelompok dan berbagai aktifitas bermain anak, 5) Bekerja sama dengan PPNI melakukan Training of Trainer (TOT) bagi 2 angkatan bagi petugas kesehatan dan institusi pendidikan dari Semarang, Yogyakarta, Solo, Klaten dan Magelang dan ditetapkan penanggung jawab disetiap tempat pengungsian.
Untuk pelayanan gizi darurat, Direktorat Bina Kesehatan Gizi Masyarakat melakukan pemantauan logistik MP-ASI serta memobilisasi 85,5 ton MP-ASI ke Prov. DIY, Kab. Sleman, Kab. Bantul, Kab. Gunung Kidul, Kab. Magelang, Kab. Boyolali, Kab. Klaten, Posko Utama Pakem di Sleman, Posko GOR Maguwoharjo dan Posko Youth Center. Selain itu dilakukan juga pemantauan bantuan susu formula, konseling menyusi serta penyuluhan missal di pos pengungsian dengan materi ASI, PHBS dan kesehatan lingkungan.
Kegiatan bidang promosi kesehatan melakukan penyuluhan PHBS dengan pemutaran film mencuci tangan, melakukan identifikasi korban yang meninggal bekerja sama dengan Tim Disaster Victim Identification (DVI)Di Rumah Sakit, memberikan pelayanan rawat jalan dan rawat inap di RS terkait.