Kamis pagi (31/1) Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, meresmikan Layanan Terpadu Tuberkulosis (TB)-HIV dan Layanan Unggulan Asma-Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga.
Tuberkulosis merupakan satu dari tiga penyakit yang merupakan bagian dari sasaran Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015, selain AIDS dan Malaria. Dalam sambutannya, Menkes menyatakan bahwa capaian Pengendalian Tuberkulosis (TB) di Indonesia telah mendekati target yang ditetapkan.
Angka insidens semua tipe TB telah turun dari 343 per 100.000 penduduk(1990) menjadi 189 per 100.000 penduduk (2011). Selanjutnya, angka prevalensi TB turun hampir setengahnya dari 423 per 100.000 penduduk (1990) menjadi 289 per 100.000 penduduk (2011). Sementara angka mortalitas TB menurun lebih dari separuh dari 51 per 100.000 (1990) menjadi 27 per 100.000 penduduk (2011).
Pada kesempatan tersebut, Menkes memberikan apresiasi kepada jajaran RS Paru Dr. Ario Wirawan karena telah memberikan pelayanan pasien penyakit paru dengan upaya preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Selain itu, Menkes juga meminta jajaran RS Paru Dr. Ario Wirawan agar senantiasa fokus pada pelayanan pasien, memiliki pelayanan yang terakreditasi, dan siap melaksanakan SJSN Bidang Kesehatan tahun 2014 menuju terwujudnya universal health coverage tahun 2019.
Menkes juga berpesan kepada seluruh jajaran kesehatan di pelayanan kesehatan, agar senantiasa memperkuat komitmen untuk memberikan layanan terbaik, memperkuat manajemen dan administrasi, menata lingkungan kerja sebaik-baiknya, meningkatkan mutu dan mengembangkan jenis layanan, serta memperhatikan kesejahteraan karyawan.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jendral Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline