Autisme merupakan gangguan perkembangan yang kompleks dengan gejalanya meliputi perbedaan dan ketidakmampuan dalam berbagai bidang, seperti kemampuan komunikasi sosial, kemampuan motorik kasar, motorik halus, serta tidak mampu berinteraksi sosial, sehingga seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. Aspek gangguan perkembangan dapat terwujud dalam bentuk berbeda, dengan sekumpulan gejala klinis yang dilatarbelakangi berbagai faktor yang sangat bervariasi berkaitan dan unik. Beberapa ahli menyebutnya sebagai Spektrum Autisme atau Autistic Spectrum Disorder (ASD).
Para orang tua hendaknya perlu memahami bahwa gejala autisme bersifat individual, berbeda antara anak yang satu dengan yang lainnya, meskipun sama-sama dianggap sebagai low functioning atau high functioning. Oleh karena itu, penanganan autisme membutuhkan kesabaran dan konsistensi dalam penanganannya.
Demikian sambutan Menkes yang diwakili Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan (BUK) Kementerian Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Sp.U(K), pada pembukaan Seminar Sehari Peringatan Hari Autisme Sedunia, di Jakarta (9/4).
”Fenomena ini merupakan perjalanan yang panjang. Jangan berhenti pada ketidakmampuan anak, tetapi perlu upaya untuk menggali bakat-bakat serta potensi yang dimiliki”, ujar Menkes.
Intervensi yang tepat bagi seorang anak yang telah terdiagnosis sebagai penyandang gangguan autisme adalah terapi untuk masalah-masaah yang dialami, misalnya: terapi wicara untuk masalah komunikasi; terapi perilaku untuk masalah afektif; dan terapi okupasi untuk mengatasi permasalahan perkembangan motorik yang berpengaruh pada kemampuan komunikasi, perilaku, juga kognitif.
”Karena itu, keberhasilan dari penangnan anak-anak penyandang autisme tergantung dari pendekatan holistik yang meliputi diagnosa akurat, terapi dan pendidikan yang tepat, serta dukungan kuat dari keluarga terdekat dan semua sektor terkait”, tandas Menkes.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan e-mail [email protected].