Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo, berhasil melakukan operasi transplantasi ginjal pada anak. Pasien gagal ginjal asal Gorontalo, Cliff Yehezkiel Mambu (12 tahun), menerima ginjal dari donor berusia 21 tahun pada operasi 13 Maret 2013 lalu.
Demikian pernyataan Direktur Utama RSCM CH Soejono, SpPD-K.GER, pada acara jumpa pers yang didampingi Tim Bedah terdiri dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Bedah Urologi, Ilmu Penyakit Dalam dan Anestesi di RSCM (15/4).
Operasi ginjal dilakukan tim dokter yang diketuai oleh Prof. Dr. dr. Endang Susalit Sp.PD-KGH. Sebelumya, pasien Cliff ditangani dokter anak konsultan ginjal dan hipertensi, Prof. Dr. Taralan Tambunan Sp.A (K), DPJP.
Dirut RSCM mengatakan, operasi transplantasi ginjal pada anak memiliki kesulitan lebih tinggi dibandingkan pada pasien dewasa. Di Indonesia baru pertama kali ini dilakukan dan berhasil. Untuk pasien dewasa, RSCM telah melakukan transplantasi ginjal sejak tahun 2010.
Cliff pasien gagal ginjal kronis stadium 5 yang tidak diketahui penyebabnya. Saat pertama didiagnosis tahun 2010, pasien Cliff berobat ke Malaysia. Ditubuhnya dipasang alat cuci darah (continuous ambulatory peritoneal dialysis/CAPD). Setahun lalu, orang tua Cliff James Mambu dan Serli Katili, mendapatkan donor ginjal yang cocok, seorang donor yang memiliki hubungan emosi dengan Cliff, yaitu seorang lelaki berusia 21 tahun.
Pada kesempatan itu Ketua Tim Transplantasi Ginjal RSCM mengatakan, meski merupakan pengalaman baru, transplantasi ginjal pada anak bukan hal mustahil,. Dokter konsultan bedah urologi yang terlibat dalam operasi, dr. Arry Rodjani, Sp.U mengatakan, operasi yang dilakukan tidak beda dengan operasi transplantasi ginjal pada orang dewasa. Persiapan untuk transplantasi sejak Desember 2012 hingga Januari 2013.
Kondisi Cliff satu bulan pascaoperasi, tidak ditemukan tanda penolakan tubuh terhadap organ barunya, dan sekarang fisiknya lebih sehat. Hal ini ditandai dengan kondisi air seni yang bagus atau tidak lagi mengandung darah. Tekanan darahnya juga mendekati normal. Meski demikian, pemantauan tetap dilakukan, jelas Prof. Taralan Tambunan.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat email [email protected].