Tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu membutuhkan ketersediaan tenaga kesehatan yang kompeten dan berdedikasi tinggi. Hal ini diperkuat dengan adanya arus globalisasi yang semakin membuka peluang masuknya tenaga kesehatan dari luar negeri ke Indonesia. Untuk itu, dalam rangka meningkatkan kompetensi perawat Indonesia, Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan pihak swasta, salah satunya dengan Nanyang Politechnic International, Singapura.
Demikian pernyataan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK) Kemenkes RI, dr. Untung Suseno Sutardjo, M.Kes, pada kegiatan temu media di Jakarta, Kamis siang (14/2). Hadir untuk mendampingi pada kegiatan tersebut, Kepala Pusdiklat Aparatur Kesehatan Kemenkes RI, Drs. Sulistiono, SKM, MSc; Benedict Cheong, CEO Temasek Foundation; dan Mr. Foong Tze Foon, Senior Director Nanyang Politechnic International, Singapura.
Menurut dr. Untung Suseno, kerjasama dengan pihak Singapura dimulai sejak 2 April 2009 melalui penandatanganan perjanjian kerjasama antara BPPSDMK Kemenkes RI dengan Alexandra Health dalam bidang pengembangan sumber daya manusia. Kerja sama dilatarbelakangi oleh pendirian Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Batam yang diresmikan pada 19 Februari 2010 atau lebih dikenal dengan nama UPT Pelatihan Kesehatan Batam yang memiliki unggulan sentra pelatihan keperawatan.
“Program ini dilaksanakan selama tiga tahun, dalam bentuk pelatihan bagi pelatih (training of trainer) dan Pelatihan Berbasis Kompetensi”, ujar dr. Untung.
Pelatihan dan pengembangan SDM dilaksanakan melalui Program Bantuan Teknik Yayasan Temasek dengan Alexandra Health yang dilanjutkan dengan RS Khoo Tek Puat. Dengan keberhasilan program ini, maka tahun 2012-2013 dilanjutkan kerjasama Bantuan Teknik Yayasan Temasek dengan Nanyang Politechnic International. Sasaran peserta latih yaitu dosen Politeknik Kesehatan (Poltekkes) dan perawat di RS Pemerintah.
Dalam sambutannya, dr. Untung menjelaskan program pelatihan terdiri dari 7 jenis kegiatan. Kegiatan tersebut adalah Executive Nursing Management yang telah dilaksanakan pada Desember 2012; Nursing Update Program, terdiri dari Wound Management (Desember 2012), Gerontology Nursing (Februari 2013), dan Simulation Based Learning (November 2012); serta Training of Trainer (TOT), terdiri dari Nursing Pedagogy, Medical Surgical Nursing, dan Orthopedic Nursing yang akan dilaksanakan pada Februari s.d April 2013.
“Pelatihan dilaksanakan di Nanyang Politechnic International Singapura dengan target peserta latih sebanyak 115 orang, yang berasal dari 6 RS Pemerintah, 5 Poltekkes, Pusdiklat Aparatur, Balai Pelatihan Kesehatan, dan Bapelkes Nasional”, kata dr. Untung.
Lebih lanjut, dr. Untung juga menyebutkan tujuan kerjasama dengan Nanyang Politechnic International adalah untuk meningkatkan kompetensi clinical instructur, tenaga perawat di Rumah Sakit dan Politeknik Kesehatan melalui pelatihan bertaraf internasional.
“Peserta yang telah mengikuti pelatihan, kini sedang mengimplementasikan hasil pelatihan di tempat kerjanya masing-masing. Diharapkan, program ini dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi perawat Indonesia”, tandas dr. Untung.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website depkes.go.id dan alamat e-mail [email protected].