Penyakit Demensia (gangguan pikun), disebabkan oleh kerusakan sel-sel otak yang berfungsi kognitif dan mental. Masyarakat perlu mengenali gejala awal Demensia seperti mudah lupa, gangguan dalam berbahasa, disorientasi (waktu, tempat, orang), kesulitan mengambil keputusan, kemunduran (motivasi, inisiatif, minat), serta adanya tanda-tanda depresi. Jika penyakit Demensia sudah parah maka akan terjadi ketergantungan pada orang lain dalam hal penderita mengalami sulit makan, tidak kenal anggota keluarga, sulit menahan buang air kecil dan besar, serta gangguan perilaku yang sangat berat.
Wakil Menteri Kesehatan, Prof. Dr. Ali Gufron Mukti, memberikan sambutan pada acara memory walk Alzheimer’s, di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta (15/9). Untuk menekan kasus Demensia Alzheimer, Prof. Gufron menyampaikan kepada peserta memory walk untuk terus meningkatkan pemahaman dan kepedulian penyakit Alzheimer, menumbuhkan kesadaran akan bahaya Demensia Alzheimer, melakukan penanganan yang tepat pada penderita Demensia, dan mempromosikan pola hidup sehat terutama bagi mereka yang berusia 40 tahun ke atas.
Dalam penanganannya belum ada obat yang dapat menyembuhkan Demensia Alzheimer, namun perlu mendapatkan perhatian yang serius dan komitmen semua pihak dalam membantu keberhasilan penanganan penyakit Demensia Alzheimer.
Pihak keluarga yang berperan dalam merawat pasien demensia, hendaknya menghindari perbedaan pendapat, latihlah otak dengan permainan (interaksi sosial, pengembangan hobi), memantau kesehatan secara berkala, jauhi sikap (mengkritik, komentar negatif, berdebat, memaksa keinginan). Merawat pasien demensia hendaknya memiliki sikap tenang dan memaklumi, berilah penghargaan/pujian, perlakukan penderita demensia sebagai orang dewasa terbatas bukan sebagai anak kecil, berilah kegiatan yang bersifat rekreatif, humor dan menyenangkan, ciptakan lingkungan yang nyaman (tidak bising, penerangan cukup, lingkungan yang bersahabat).
Selain itu, konseling intensif bagi anggota keluarga dan care giver sangat diperlukan untuk mengatasi stres bagi penderita dan keluarga serta mencari jalan keluar maslah-masalah yang dihadapi.
Menurut laporan Alzheimers Disease International pada tahun 2010, biaya perawatan penderita Alzheimer dan Demensia di Asia Tenggara mencapai US$4 milyar, mencakup biaya obat-obatan dan fasilitas sosial yang dibutuhkan untuk mendukung penderita Demensia Alzheimer.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat e-mail [email protected].