Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, menyatakan cukup senang saat mendapat laporan bahwa sebanyak 21 dari 26 Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Barat telah melakukan terobosan dalam memperbaiki distribusi vaksin dengan penyediaan mobil berpendingin. Hal tersebut diungkapkan secara langsung di sela-sela sambutannya pada Pencanangan Vaksin Kombinasi Pentavalen di Desa Karang Pawitan, Kab. Karawang, Kamis pagi (22/8). Pada kesempatan tersebut, Menkes menyerahkan secara simbolis vaksin pentavalen kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. Hj. Alma Lucyati, M.Kes, MSi, MH.Kes, disaksikan oleh Bupati Karawang, Drs. H. Ade Swara, MH.
Data Kementerian Kesehatan (2012) menyebutkan bahwa cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) di Jawa Barat mencapai 89,2%. Angka tersebut melampaui angka cakupan nasional 86,8% yang juga melebihi target yang ditetapkan, yaitu 85%.
Vaksin pengembangan dari vaksin tetravalen (DPT-HB) buatan Indonesia ini disebut Pentavalen, karena merupakan gabungan dari 5 antigen, yaitu DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus), Hepatitis B, serta HiB. Dengan digunakannya vaksin pentavalen (DPT-HB-Hib) bersama vaksin campak, polio dan BCG, maka program imunisasi yang semula diarahkan pada pencegahan 7 penyakit menular (Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, Tuberculosis pada bayi, Polio dan Campak) bertambah menjadi 8 penyakit menular melalui penambahan antigen Haemophilus influenzae type b untuk mencegah Pneumonia dan Meningitis pada anak.
Pada kesempatan tersebut, Menkes mengajak masyarakat untuk membawa bayinya setidaknya 5 kali ke fasilitas kesehatan untuk melengkapi imunisasinya. Dalam program imunisasi dasar lengkap (IDL) bayi yang baru lahir hingga berusia 7 hari langsung mendapatkan imunisasi Hepatitis B. Lalu, saat berusia 1 bulan, bayi memerlukan imunisasi polio dan BCG. Vaksin polio mencegah lumpuh layu sementara vaksin BCG mencegah tuberkulosis. Kemudian berturut-turut pada usia 2, 3, dan 4 bulan, bayi mendapatkan lagi vaksin polio bersamaan dengan pemberian vaksin Pentavalen. Ketika bayi memasuki usia 9 bulan, imunisasi campak perlu diberikan.
Menkes juga menegaskan, bahwa vaksinasi sangat penting bagi kesehatan masyarakat. Program imunisasi merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan kesehatan karena dapat mencegah kesakitan, kematian dan kecacatan
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat e-mail kontak@depkes.go.id.