Jelang pelaksanaan sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada awal tahun 2014, PT Askes selaku Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melakukan persiapan dengan meluncurkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) BPJS Kesehatan. Selain itu, untuk memastikan persiapan berjalan baik, PT Askes juga meluncurkan Posko 24 Jam BPJS Kesehatan (trouble shooter office).
Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, didampingi Direktur Utama PT Askes (Persero), Dr. dr. Fachmi Idris telah meluncurkan SIM dan Posko 24 Jam BPJS Kesehatan (14/11). Kegiatan tersebut, dihadiri oleh para pahlawan informasi teknologi (IT) Askes, yaitu para pengelola IT helpdesk yang berasal dari 471 Kabupaten/Kota.
“Ini suatu peristiwa yang mungkin tidak akan tercatat dalam sejarah, akan tetapi ini merupakan suatu kunci untuk keberhasilan suatu program baru yang luar biasa besarnya di Indonesia”, ujar Menkes.
Menkes menerangkan, saat ini seluruh Indonesia sedang menyoroti pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang sebentar lagi akan segera dimulai. Menkes mengingatkan untuk memperhatikan kendala yang berpotensi muncul pada pelaksanaan di tahun 2014. SIM harus diperkuat agar perencanaan dan pelaksanaan program kesehatan dapat dilakukan secara online, misalnya mempersiapkan tenaga pelatih SIM BPJS Kesehatan yang tersebar hingga ke pelosok daerah, atau mempersiapkan alternatif penyelesaian bagi daerah-daerah yang sulit jaringan.
Direktur PT Askes, Dr. dr. Fachmi menyatakan bahwa awal Januari 2014 akan menjadi momentum besar dari transformasi PT Askes menjadi BPJS Kesehatan. Sistem berbasis teknologi informasi dan komuniaksi harus sudah diterapkan sebelum transformasi dilaksanakan”.
Fachmi Idris, mengatakan bahwa saat ini telah dibentuk tim IT untuk mengelola dan melakukan pelatihan SIM BPJS Kesehatan. Tim tersebut berasal dari 471 kabupaten/kota di Indonesia yang mendapat pelatihan dan akan disebar ke berbagai kantor cabang PT Askes di daerah untuk melatih petugas agar mampu mengoperasikan SIM BPJS Kesehatan.
“Mereka nanti siap turun ke Puskesmas, Rumah Sakit (RS) dan kantor BPJS Kesehatan,” tandasnya.
Untuk memperkuat SIM BPJS Kesehatan, Fachmi mengaku sudah mengusulkan kepada Menteri BUMN, Dahlan Iskan, untuk menambah direksi baru untuk PT Askes, salah satunya adalah direksi yang membidangi IT.
Terdapat 4 komponen di dalam SIM BPJS Kesehatan, yaitu sistem Aplikasi, Infrastruktur & Jaringan Komuniakasi Data, Manajemen Database, dan Operasional. SIM BPJS Kesehatan diharapkan dapat menjadi lokomotif pelaksanaan sistem JKN secara keseluruhan. Sistem ini akan memudahkan pengintegrasian dengan program-program jaminan sosial lainnya.
Terkait Posko 24 Jam BPJS Kesehatan, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Teknologi Informatika PT Askes, Tono Rustianto, mengatakan Posko Bantuan 24 Jam BPJS Kesehatan ada di setiap kantor cabang PT Askes di daerah dan akan dibuka sampai 5 bulan ke depan.
Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama mengenai komitmen untuk mempersiapkan dan menyukseskan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) antara PT Askes, Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes; dengan Ketua Persatuan RS seluruh Indonesia (PERSI), Dr.dr. Sutoto, M.kes; Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indoensia (AAJI) Hendrisman Rahim; dan Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Kornelius Simanjuntak. Penandatanganan tersebut diharapkan mampu memfasilitasi sinergi bersama yang meliputi, sosialisi program JKN pada seluruh RS dan asosiasi profesi asuransi di seluruh Indonesia.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat e-mail kontak@depkes.go.id.