Erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara yang berlangsung sejak 3 November 2013 sampai dengan saat ini (20/1) telah banyak menimbulkan kerugian dan memakan korban jiwa.
Dalam laporannya pada Rapat Koordinasi Bidang Kesra di kantor Kemenkokesra, Menteri Kesehatan RI dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, di Jakarta (20/1) menyatakan bahwa upaya penanggulanan krisis kesehatan telah dilakukan baik oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karo, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dan Kementerian Kesehatan di bawah koordinasi Pusat Penanggunlangan Krisis Kesehatan dengan melibatkan unit–unit lintas program terkait.
Upaya penanggulangan krisis kesehatan yang telah dilakukan Kementerian Kesehatan ialah pemberian bantuan obat – obatan, Makanan Pengganti ASI dan logistik kesehatan, melakukan analisis kebutuhan pelayanan kesehatan reproduksi dalam situasi bencana mendata jumlah ibu hamil dan Balita di semua pengungsian. Selain itu, mengirim tim kesehatan jiwa semenjak bulan November – Desember 2013 untuk memberikan pelayanan kesehatan di pos kesehatan dan memetakan kesehatan jiwa di tiap Posko serta memberikan pelayanan kesehatan.
Sementara dalam upaya pencegahan penyakit dan penyehatan lingkungan, tim gabungan Kemenkes yang terdiri dari Pusat Penanggulangan Krisis dan Subdit Kesehatan Matra dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL PP) Kelas I Medan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Karo terus melakukan pemantauan kualitas udara, air bersih dan air munum, sanitasi lingkugan dan penanggulangan vektor melalui penyemprotan di pos penampungan pengungsi.
Tim BTKL PP Kelas I Medan juga melakukan pengendalian vektor lalat di 5 lokasi pos penampungan pengungsi (Pos Penampungan Pengungsi Jamburtaras Kec. Berastagi, Pos Penampungan Pengungis Masjid Istihrar Kec. Berastagi, Pos Penampungan Pengungsi Lau Gumba II Kec. Berastagi, Pos Penampingan Pengungsi Lau Gumba I Kec. Berastagi, Pos Penampungan Pengungsi Khusus Lansia dan balita di GBI Bether Lau Gumba I Kec. Berastagi).
Berdasarkan informasi dari Pemerintah Kabupaten Karo, sampai dengan tanggal 18 Januari 2014 sebanyak 27.671 jiwa atau 8.647 Kepala Keluarga tersebar di 41 titik pengungsian.
Aklibat dari erupsi, sejumlah 4 Kecamatan yang terdiri dari 2 Dusun dan 32 Desa terkena dampaknya, yaitu Kecamatan Tiganderket: Desa Mardinding, Desa Kutabaru, Desa Temberun, Desa Tiganderket, Desa Perbaji, Desa Tanjung Merawa; Kecamatan Payung: Desa Selandi lama, Desa Sukameriah, Desa Ciambang, Desa Guru kinayan, Desa Rimo Kayu; Kecamatan Simpang Empat: Desa Berastepu, Dusun Sibintun, Desa Gamber, Desa Kuta Tengah, Desa Jeraya, Desa Pintu Besi, Desa Tiga Puncur; Kecampatan Namanteran: Dusun Lau Klawar, Desa bekerah, Desa Simacem, Desa Kutarayat, Desa Naman, Desa Sigaranggang, Desa Kutambelin, Desa Kebayaken, Desa Kutatonggol, Desa Sukanalu, Desa Kuta Gunggung, Desa Gung Pinto.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat email [email protected]