Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Rabu, 25/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

5 Pelajaran Kasus Ebola di Amerika Serikat

Rokom by Rokom
10 Oktober 2014
Reading Time: 3 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Ada 5 hal yang bisa kita pelajari dari kasus Ebola pertama di Amerika Serikat, yang 30 September kemarin dilaporkan Kemenkes USA :

1. Pasien baru sakit beberapa hari ( 5 hari) setelah mendarat di Amerika (Dallas – Texas) sepulangnya dari Liberia

2. Orang bisa saja masih sehat ketika naik pesawat di negara terjangkit, dan tidak terdeteksi sakit ketika mendarat di bandara negara tujuan, karena masa inkubasi bisa sampai 21 hari

3. Kalau ada seseorang dengan gejala demam, nyeri otot, mual, apalagi perdarahan, maka harus ditanyakan riwayat perjalanannya dalam 3 minggu terakhir, apakah ada ke negara2 terjangkit di Afrika Barat

4. Kewaspadaan dan alertness petugas kesehatan terhadap ebola menjadi amat perlu di kedepankan

5. Ebola memang dapat menyebar dari Afrika Barat ke negara2 lain di dunia, yang punya hubungan penerbangan dengan negara terjangkit Ebola.

Sesudah 6 bulan Ebola dinyatakan WHO sebagai wabah kesehatn di Afrika Barat, maka ada 9 analisa ilmiah yang bisa dipakai baik untuk penanganan Ebola di dunia, dan juga pengetahuan Kesehatan Masyarakat yang jugaa bermanfaat untuk Indonesia.

Sembilan hal itu adalah :

1. Kasus pertama Ebola di Guinea ternyata sampai 3 bulan baru terdeteksi sebagai kasus awal Ebola. Kalau terdeteksi dan ditangani sejak Desember 2013 (kasus anak 2 tahun dan keluarganya itu), maka mungkin Ebola tidak jadi masalah dunia spt sekarang ini. Artinya, kalau ada kasus awal suatu penyakit menular berpotensi wabah, segeralah diatasi maksimal agar wabah tidak meluas.

2. Di Liberia
Dampak Ebola bukan hanya kesehatan, tapi juga psikologis daan tekanan lainnya. Masalah wabah penyakit memang bukan hanya kesehaatan, tapi juga pssikologis, ekonomis, sosial dan politis.

3. Di Sierra Leone ada seorang dukun / pengobat tradisional yang meninggal karena Ebola. Pada proses pemakamannya banyak sekali yang hadir, dan ternyata terjadi penularan pada lebih dari 30 kasus Ebola dari proses pemakaman itu. Artinya, penularan Ebola memang cukup luas, khususnya bila ada cairan tubuh terinfeksi (bahkan dari jenazah sekalipun) dan upaya pencegahan penularan harusnya jadi perhatian utama

4. Nigeria and Senegal berhasil menangaani wabah Ebola mereka. Situasi mereka kini stabil, dan sebentar lagi ke dua negara ini dapat dideklarasikaan “all clear”. Ini menunjukkan, bahwa wabah Ebola dapat diatasi kalau ditangani dengan baik.
5. Di negara Democratic Republic of Congo timbul wabah Ebola “klasik”, tidak berhubungan dengan kasus-kasus di Afrika Barat. Konggo sudah tujuh kali mengalami wabah Ebola . Wabah kali ini bermula dari seorang Ibu tertular dari daging binatang yang dibawa pulang suaminya. Artinya, penyuluhan kesehatan ke masyarakat harus terus menerus dilakukan (walaupun wabah sudah berlalu seperti 6 wabah terdahulu di Konggo ini) agar perilaku masyarakat dapat berubah menjadi perilaku sehat.

6. Wabah Ebola kali ini berkembang amat pesat, antara lain juga karena baru pertama kali wabah Ebola Afrika melanda kota besar dan daerah slum perkotaan. Hal ini menunjukkan bahwa penanganan penyakit menular yang berdampak luas di masyarakat di daerah perkotaan memang memerlukan pendekatan khusus, yang mungkin berbeda dengan penananganan di daerah lain secara umumnya

7. Salah satu pelajaran penting dari terus meluasnya Ebola di 3 negara awal wabah (Guinea, Liberia dan Sierra Leonne) adalah kenyataan bahwa buruknya sistem kesehatan secara umum akan membuat penyebaran penyakit jadi tidak terkendali. Karena itu, “health system strenthening” atau penguatan sistem kesehatan merupakan kegiatan utama pembangunan kesehatan di setiap negara.

8. Dalam abad ini sudah ada setidaknya empat kali wabah penyakit yang besar, dan meresahkan dunia. Kuman, virus, parasit dan penyebab penyakit lainnya juga mungkin terus bermutasi, berevolusi dan berubah. Pola kehidupan juga terus berkembang, yang bisa memicu hal yang tidak sehat. Bukan tidak mungkin di masa datang akan ada wabah kembali, dan semua kita harus siap mengantisipasinya

9. Analisa ke sembilan, adalah apakah Ebola di Afrika Barat ini akan berkembang lebih buruk, lebih luas dan lebih mematikan? Tentu kita tidak ingin ini terjadi, dan karena itu perlu upaya penangulangan yang baik kuat. Untuk pengendalian penyakit menular dibutuhkan :
– pimpinan yang menguasai masalah
– program penanggulangan penyakit yang berbasis bukti
– petugas yang bertanggung jawab
– sistem kesehatan yang tertata baik

Prof Tjandra Yoga Aditama

#Ebola #ProfChandraYoga #BalitbangKemenkes

Tags: amerika serikatebolakasus ebolaKesehatanviruswabah ebola
ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Tingkatkan Kapasitas Layanan Kesehatan Rujukan melalui Kolaborasi

19 Januari 2023
blank

Babak Baru Eliminasi TBC Global

1 Agustus 2019
blank

Salah Satu Berkah Ramadhan, Udara Bersih dari Asap Rokok

25 Mei 2018
blank

Bawa Anak ke Posyandu, Siapa Tahu jadi Presiden

25 Mei 2018
freepik.com

Jangan Gigit Aku

25 Mei 2018
blank

Bekal Sehat Gizi Seimbang

12 April 2018
Next Post
blank

Stop Stigma dan Diskriminasi terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

blank

Lighting the Hope for Schizoprenia Warnai Peringatan Hari Kesehatan Jiwa tahun 2014

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.