Semenjak tahun 2014, Kementerian Kesehatan melakukan monitoring dan evaluasi untuk mengetahui permasalahan gizi di Indonesia melalui Pemantauan Status Gizi (PSG) tetapi masih terbatas di 150 Kabupaten dan kota di Indonesia. Pada tahun 2015 PSG telah dilakukan di seluruh Kabupaten dan kota di Indonesia dengan hasil yang menunjukkan 18,7% balita gizi kurang, 29,0% balita pendek dan 11,9% balita kurus. Dari 496 kabupaten dan kota yang dianalisis, sebanyak 404 kabupaten/kota mempunyai permasalahan gizi yang bersifat AKUT-KRONIS. Sehingga, upaya perbaikan gizi bukan hanya yang bersifat intervensi SPESIFIK (intervensi kesehatan) namun juga perlu intervensi SENSITIF (intervensi non kesehatan).