“Saya sendiri belum bisa disebut sebagai survivor kanker. Diagnose kanker paru stadium 4 baru ditegakkan 5 bulan yang lalu. Dan sampai kata sambutan ini saya tulis, saya masih berjuang untuk mengatasinya. Tetapi saya tidak bertanya “Why me??”. Saya menganggap ini adalah salah satu anugerah dari Allah SWT.
Sudah begitu banyak anugerah yang saya terima dalam hidup ini : hidup di negara yang indah, tidak dalam peperangan, diberi keluarga besar yang pandai-pandai, dengan sosial ekonomi lumayan, dianugerahi suami yang sangat sabar dan baik hati, dengan 2 putera dan 1 puteri yang alhamdulillah sehat, cerdas dan berbakti kepada orang tua. Hidup saya penuh dengan kebahagiaan. “So …. Why not?” Mengapa tidak, Tuhan menganugerahi saya kenker paru ? Tuhan pasti mempunyai rencanaNya, yang belum saya ketahui, tetapi saya merasa SIAP untuk menjalankannya. Insya Allah. Setidaknya saya menjalani sendiri penderitaan yang dialami pasien kanker, sehingga bisa memperjuangkan program pengendalian kanker dengan lebih baik.
Bagi rekan-rekanku sesama penderita kanker dan para survivor, mari kita berbaik sangka kepada Allah. Kita terima semua anugerahNya dengan bersyukur. Sungguh, lamanya hidup tidaklah sepenting kualitas hidup itu sendiri. Mari lakukan sebaik-baiknya apa yang bisa kita lakukan hari ini. Kita lakukan dengan sepenuh hati. Dan …. jangan lupa, nyatakan perasaan kita kepada orang-orang yang kita sayangi. Bersyukurlah, kita masih diberi kesempatan untuk itu”.
Demikian penggalan kata sambutan yang ditulis oleh Menteri Kesehatan RI, dr Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH bertanggal 13 April 2011, yang berjudul” Berdamai dengan Kanker”.
selamat jalan bu Endang R.S, amal baikmu insyAlloh membawamu ke tempat terbaikNya, Amiiin.
selamat jalan ibu Endang R.S, semua amal baik yg d tanam semasa hidup InsyAlloh membawamu ke tempat terbaikNya.. Amiiin
Kemenkes…Ayo lanjutkan perjuangan ibu Endang utk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi bagi rakyat indonesia yang senasib dgn beliau. Tingkatkan mutu pelayanan RSK Dharmais, lobby RS sih OK tp coba lihat ruang perawatan kls 3 di sana, sangat memprihatinkan,.. Tdk ada salahnya belajar dari Fuda Hospital bgm teknologi penanganan kanker dan cara mereka melayani pasien. Seperti kata beliau semua org berpotensi utk terkena kanker.. begitu juga dengan bpk/ibu para pemegang kebijakan di Kemenkes.. Pasti ada maksud Tuhan mengijinkan ibu Menkes mengalami penyakit kanker. Tingkatkan mutu RSK Dharmais..