Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Sabtu, 21/06/2025
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Dilakukan Hari Ini

Rokom by Rokom
11 Januari 2012
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line
blank
Kemenkes menaruh perhatian yang besar pada perkembangan proses pemisahan bayi kembar siam kraniopagus. Menteri Kesehatan, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH, didampingi oleh Sekretaris Jenderal Kemenkes, dr. Ratna Rosita, MPHM, dan Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi, Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto, SH, M.Ss, Sp. F(k), saat melakukan video conference dari situation room, Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta (11/01/12). Menkes melihat dan memantau perkembangan situasi operasi, dan berkomunikasi secara langsung dengan Dirut RSUPN Cipto Mangunkusumo, Prof. Dr.dr. med. Akmal Taher, SpU(K) dan tim dokter ahli dalam operasi yang berada di ruang operasi RSUPN-CM, Jakarta. (Dokumentasi: Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI)

Hari ini (11/01/12), tim dokter dari RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam Syahira dan Zakira, anak pertama pasangan Siti Maryam dan Edi Utomo. Bayi kembar berumur 56 hari ini lahir pada 16 November 2011 dan mengalami kelainan bawaan, dalam bahasa medis disebut kraniopagus.

Kraniopagus merupakan jenis kembar siam yang jarang ditemukan. Angka kejadian kraniopagus hanya 1 dari 2,5 juta kelahiran hidup. Dibutuhkan operasi besar untuk memisahkan jaringan otak dan kulit kepala, yang memakan biaya lebih dari 500 juta rupiah, dengan pembiayaan dari beberapa sumber termasuk dari Jaminan Kesehatan Daerah DKI Jakarta.

Demikian disampaikan Direktur Medik dan Keperawatan RSUPN-CM, Dr. dr. C.H. Soejono, Sp. PD-KGer, pada jumpa pers di Ruang Kuliah Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUPN-CM, Jakarta (11/1), sesaat sebelum operasi. Turut mendampingi, tim dokter yang terdiri dari dokter ahli spesialis bedah syaraf, dr. Syamsul A., Sp. BS(K); dokter ahli spesialis anak, Prof. Dr. dr. Bambang Supriyatno, Sp. A (K); dokter spesialis bedah plastik, Prof. dr. Chaula Soekasah, Sp.BP(K); dan penanganan di bagian Intensive Care Unit (ICU) anak, dr. Antonius H. Pudjiadi, Sp. A(K).

“Operasi pemisahan ini sangat jarang dilakukan dan merupakan operasi yang cukup sulit. Bagian tersulit adalah karena bersatunya pembuluh darah yang cukup besar, yang memberi suplai darah kepada kedua otak bayi tersebut, sehingga risiko pendarahan itu cukup tinggi”, ujar dr. Soejono.

Otak sisi kiri bayi kesatu dan otak sisi kiri bayi kedua menempel. Bagian ini mengatur fungsi persepsi atau fungsi untuk mendapatkan pemahaman, serta sedikit bagian parietal yang mengatur fungsi otak yang berkaitan dengan gerakan motoriknya, jelasnya.

“Proses operasi dapat memakan waktu antara 18-20 jam. Oleh karena itu dibentuk tim yang terdiri dari 4 orang dokter ahli bedah syaraf. Namun demikian disiapkan pula beberapa dokter ahli bedah syaraf lainnya apabila diperlukan”, tambahnya.

Pada operasi bayi kembar siam ini, banyak risiko yang dapat terjadi, antara lain adanya risiko pendarahan, infeksi dan gangguan tumbuh kembang pasca operasi. Tim akan memantau secara terus menerus selama tiga hari pasca operasi.

“Keluarga pasien telah dijelaskan mengenai perkembangan kondisi anaknya, juga berbagai kemungkinan penyulit dan risiko yang mungkin dapat terjadi baik pada proses pemisahan, penyempurnaan, sampai kepada hal-hal teknis pasca operasi”, jelas dr. Soejono.

Setelah dijelaskan mengenai hal-hal tersebut, orang tua dari bayi kembar siam tersebut dengan mantap memutuskan agar operasi pemisahan segera dilakukan sesuai rencana.

“Insya allah sudah siap, karena sebelum bayi kami lahir, saat usia kandungan 32 minggu, pihak Puskesmas merujuk kami ke rumah sakit, dan atas rujukan dari RS Koja, Jakarta Utara kami ke sini (RSCM). Aakhirnya kami tahu bahwa bayi kami kembar siam. Kami berharap operasi dapat berjalan lancar dan anak kami dapat segera pulih”, ujar Edi.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): 021-500567 dan 081281562620, atau alamat e-mail [email protected], [email protected].

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Berani Tes, Berani Lindungi Diri, Kemenkes Targetkan Eliminasi HIV dan IMS Tahun 2030

21 Juni 2025
blank

Peningkatan RSUD Buton Utara ke Tipe C, Perkuat Layanan Kesehatan di Wilayah Kepulauan

21 Juni 2025
blank

Kolegium Kebidanan Luncurkan Kurikulum Baru: Bekal Baru bagi Calon Bidan Indonesia

20 Juni 2025
blank

Para Pemimpin Dunia Bersatu untuk Mempercepat Upaya Eliminasi Kanker Serviks

19 Juni 2025
blank

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Philips Tandatangani Memorandum Saling Pengertian (MoU) untuk Perkuat Ketahanan Sistem Kesehatan

19 Juni 2025
blank

Layanan TBC Itu Gratis, Pemerintah Tegaskan Komitmen Lindungi SDM Indonesia

19 Juni 2025
Next Post
blank

Prosedur Standar Penanganan Pasca Terjadi Kasus Positif Flu Burung

blank

Bayi Kembar Siam Craniopagus Meninggal Setelah Berhasil Dipisahkan

Tweet oleh @KemenkesRI
Umum

Berani Tes, Berani Lindungi Diri, Kemenkes Targetkan Eliminasi HIV dan IMS Tahun 2030

21 Juni 2025
Umum

Peningkatan RSUD Buton Utara ke Tipe C, Perkuat Layanan Kesehatan di Wilayah Kepulauan

21 Juni 2025
Umum

Prioritaskan Jemaah yang Sakit, KKHI Makkah Bergerak Cepat Layani Program Evakuasi Tanazul

20 Juni 2025
Berita Utama

Kolegium Kebidanan Luncurkan Kurikulum Baru: Bekal Baru bagi Calon Bidan Indonesia

20 Juni 2025

Rekomendasi Artikel

blank

COVID-19 Kembali Merebak di Luar Negeri, Masyarakat Diminta Waspada

20 Mei 2025
blank

Kini Check In PeduliLindungi Bisa Lewat Website

30 September 2022
blank

Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Dimulai, Ini 3 Cara Daftar

10 Februari 2025

Berita Populer

  • blank

    Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Besok PeduliLindungi Resmi Bertransformasi Menjadi SATUSEHAT Mobile

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beri Perlindungan Tambahan, Lansia Diberikan Vaksin Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Jadwal Skrining Anda dan Keluarga

Jadwal Skrining Sesuai Siklus Hidup

22 September 2023
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.