Virus pada kasus Indonesia di tahun 2012 masih sama dengan yang sebelumnya, yaitu reseptor alpha 2,3. Virus ini sama dengan virus human Indonesia 2007. Dengan demikian, tidak terjadi mutasi dan tidak terjadi “sustained transmission” (penularan berkelanjutan). Ini merupakan 2 bukti ilmiah.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes Prof dr Tjandra Yoga Aditama melalui surat elektronik kepada Pusat Komunikasi Publik.
Prof. Tjandra memastikan, dengan 2 bukti ilmiah tersebut dapat dipastikan sampai saat ini tidak ada penularan antar manusia pada flu burung ini.
Ditambahkan, data WHO menunjukkan, sepanjang tahun 2012 yaitu sejak 1- 20 Januari 2012, ada laporan 7 kasus Flu Burung di dunia, yaitu 3 di Mesir, 2 Indonesia, 1 China dan 1 Kamboja. Sementara itu, pada Januari 2011, di dunia ada 6 kasus Flu Burung. Artinya, jumlah kasus di dunia pada Januari 2011 dibandingkan dengan Januari 2012 tidak jauh berbeda.
Prof. Tjandra juga menyampaikan, di Indonesia, obat Flu Burung yaitu oseltamivir tersedia cuma-cuma. Obat tersebut sudah tersebar di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan. Saat ini , tersedia lebih dari 1,4 juta tablet yang siap diluncurkan lagi kalau diperlukan.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): 021-500567 dan 081281562620, atau alamat e-mail info@depkes.go.id, kontak@depkes.go.id.