Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Jumat, 27/05/2022
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Pengendalian HIV/AIDS di Indonesia

Rokom by Rokom
03 Maret 2012
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line
blank
Menkes RI (kanan), dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH. Dr.PH pada Rapat Koordinasi tentang Pengendalian HIV/AIDS, bersama Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (tengah), Agung Laksono, Menteri Dalam Negeri, dan Sekjen Komisi Pengendalian AIDS Indonesia (kiri)

Pemerintah serius menangani masalah HIV/AIDS. Hal ini terlihat dari semakin meningkatnya jumlah orang yang diperiksa, seiring dengan meningkatnya jumlah layanan Konseling dan Tes HIV di Indonesia. Jumlah kasus HIV positif yang ditemukan pada penduduk yang melakukan Konseling dan Tes HIV adalah 859 orang HIV positif tahun 2005, 21.591 orang tahun 2010, dan 21.031 orang tahun 2011. Selain itu angka kematian (Case Fatality Rate=CFR) AIDS menurun dari 4,5% pada tahun 2010 menjadi 2,4% pada tahun 2011.

Demikian paparan Menkes dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH. Dr.PH pada Rapat Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat bersama Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Menteri Dalam Negeri, dan Sekjen Komisi Pengendalian AIDS Indonesia, di Kantor Kemenkes (2/3)

Menkes menyatakan persentase kasus AIDS tertinggi tahun 1987-2011 ada pada kelompok umur 20-29 tahun (46,8%), diikuti kelompok umur 30-39 tahun (30,3%) dan kelompok umur 40-49 tahun (9,4%). Tahun 2011, persentase Kasus AIDS tertinggi ada pada kelompok umur 30-39 tahun sebanyak 33,4%, diikuti kelompok umur 20-29 tahun (30,2%), dan kelompok umur 40-49 tahun (14,1%).

Proporsi kasus pada laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan. Pada tahun 2011, persentase pada laki-laki sebesar 63,1%, sedangkan pada perempuan sebesar 34%. Namun persentase pada perempuan pada tahun 2011 meningkat dibandingkan dengan persentase kumulatif tahun 1987-2011, yaitu dari 28,2% menjadi 34%, tambah Menkes.

Pada tahun 2011 jumlah Kasus AIDS Menurut Pekerjaan, tertinggi pada Ibu Rumah Tangga (622 kasus), diikuti tenaga non-profesional atau karyawan (587 kasus), dan wiraswasta atau usaha sendiri (544 kasus).

Sepuluh provinsi dengan jumlah kumulatif kasus AIDS terbanyak pada tahun 2011 yaitu DKI Jakarta (1122 kasus), Papua (601), Jawa Timur (520), Jawa Tengah (412), Bali (370), Jawa Barat (211), Kalimantan Barat (150), Sulawesi Selatan (129), Riau (99), dan Nusa Tenggara Barat (77).

Sementara persentase Kumulatif Kasus AIDS Menurut Faktor Risiko pada tahun 2011 tertinggi ditemui melalui hubungan sex Heteroseksual (71%), Penasun (18,7%), LSL (3,9%), dari Ibu ke Anak (2,7%), Darah Donor dan Produk Darah Lainnya (0,4%), dan Tidak Diketahui (3,3%).

“Pemerintah telah merespon Epidemi AIDS sejak tahun 1986, sebelum kasus AIDS ditemukan di Indonesia,” tegas Menkes.

Strategi Pengendalian HIV-AIDS dan IMS di Indonesia dilaksanakan diantaranya melalui peningkatan pemberdayaan masyarakat swasta dan masyarakat madani, Peningkatan pembiayaan, Peningkatan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan pengobatan, pemeriksaan penunjang HIV-AIDS dan IMS serta menjamin keamanan, kemanfaatan, dan mutu sediaan obat dan bahan/alat yang diperlukan dalam pengendalian HIV-AIDS dan IMS.

Menkes menegaskan, pembiayaan Pengendalain HIV-AIDS melalui APBN terus meningkat dari tahun ke tahun. Demikian pula untuk pembiayaan pengadaan obat ARV. Tahun 2007 pengadaan ARV sebesar Rp. 17.9 M; Tahun 2008 sebesar Rp. 49.8 M; Tahun 2009 sebesar Rp. 43.2 M; Tahun 2010 sebesar Rp. 84.2 M, Tahun 2011 sebesar Rp. 85.9 M. Untuk Tahun 2012, semua kebutuhan obat ARV sudah dapat terpenuhi melalui anggaran APBN.

“Pengendalian HIV-AIDS dan IMS di Indonesia diperkuat dengan Program Aku Bangga Aku Tahu. Suatu kampanye pencegahan penyebaran HIV dan AIDS yang ditujukan kepada kaum muda usia 15-24 tahun. Program ini bertujuan meningkatkan pengetahuan yang benar dan komprehensif tentang HIV dan AIDS diantara kaum muda agar mereka dapat menjaga dirinya tidak tertular,” kata Menkes.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faksimili 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): 021-500567 dan 081281562620, atau alamat e-mail info@depkes.go.id, kontak@depkes.go.id.

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Cegah Heat Stroke pada Musim Haji: Jangan Tunggu Haus

27 Mei 2022
blank

Kenali Tanda Tanda Heat Stroke

27 Mei 2022
blank

Definisi Kasus Monkeypox

27 Mei 2022
blank

SE Kewaspadaan terhadap Penyakit Monkeypox di Negara non Endemis

27 Mei 2022
blank

Kemenkes Minta Sektor Kesehatan Waspadai Monkeypox, Ini yang Harus Dilakukan

27 Mei 2022
blank

Waspadai Heat Stroke, Semua Petugas Haji Harus Miliki Jiwa Edukasi Kesehatan

27 Mei 2022
Next Post
blank

Luapan Sungai Cimanuk Rendam Ratusan Rumah di Garut

blank

Puluhan Rumah Rusak Diterjang Banjir Bandang

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.