Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Minggu, 05/02/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Kemenkes Tingkatkan Kualitas dan Akses Masyarakat terhadap Pelayanan Jantung

Rokom by Rokom
09 Maret 2012
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line
blank
Menteri Kesehatan RI, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH saat membuka 20th Annual Meeting of the Asian Society for Cardiovascular and Thoracic Surgery (ASCVTS) di Bali (9/3/12). Foto: Puskom Publik Kemenkes RI @ 2012 - LY

Dalam kerangka kerja sama penyaluran pelayanan jantung dan pembuluh darah Kementerian Kesehatan telah meningkatkan kualitas pelayanan dan akses masyarakat terhadap pelayanan jantung dengan melakukan stratifikasi dan pengembangan sistem jaringan daerah untuk pelayanan jantung.

Hal ini disampaikan Menkes RI, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH dalam sambutannya saat membuka acara ‘20thAnnual Meeting of the Asian Society for Cardiovascular and Thoracic Surgery (ASCVTS)’, Jumat, 9 Maret 2012 di Bali International Convention Centre, Nusa Dua Bali.

Menkes menyampaikan, penyakit kardiovaskular atau Cardiovascular Diseases (CVD) telah menjadi salah satu masalah kesehatan di masyarakat dan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Prevalensi penyakit kardiovaskular meningkat dari hari ke hari.

Menurut prediksi WHO, sekitar 23.6 juta orang di dunia akan mati karena CVD di tahun 2030. Hal ini disebabkan dampak negatif dari berbagai faktor, seperti perubahan gaya hidup, merokok, polusi udara, dan buruknya kondisi sosial ekonomi. Selain itu, tingginya penyakit jantung bawaan yang juga dilaporkan perlu perhatian khusus, kata Menkes.

“Ada juga sejumlah besar kasus dengan kelainan yang membutuhkan bedah. Masalah ini digambarkan dengan persentase cacat jantung bawaan yang berkisar dari 0,8% sampai 1% dari jumlah kelahiran per tahun. Di Indonesia, diperkirakan bahwa ada 40.000 sampai 50.000 bayi lahir dengan cacat jantung bawaan setiap tahunnya”, ujar Menkes.

Angka ini konsisten dengan angka kelainan jantung dewasa yang dilaporkan Penelitian Kesehatan Dasar tahun 2007 oleh Kemenkes, menunjukkan bahwa penyebab utama kematian di Indonesia adalah penyakit pernapasan (kebanyakan tuberculosis) dan penyakit kardiovaskular (sebagian besar serangan jantung atau stroke), lanjut Menkes.

Menkes mengatakan, di Indonesia, pelayanan bedah toraks-kardiovaskular dimulai akhir 1960-an. Saat ini, hampir di seluruhIndonesia, spesialis bedah toraks-kardiovaskular tersedia di kelas a atau b rumah-sakit umum di kota-kota besar dan ibu kotaprovinsi. Selain itu, regional integrated heart services (layanan daerah jantung terpadu) ini juga tersedia dalam kelas a dan b rumah sakit, terletak di wilayah Sumatera, Jawa, Bali dan Sulawesi dan RS Jantung Harapan Kita di Jakarta adalah NationalHeart Refferal Hospital. Diharapkan tahun 2015 angka ahli bedah jantung bisa mencapai lebih dari 80 orang.

Layanan bedah kardiovaskular toraks membutuhkan banyak sumber daya yang meliputi berbagai macam peralatan. Tetapi tidak semua RS mampu menyediakan layanan sesuai dengan standar pelayanan dan fasilitas, seperti ruang operasi dengan pemantauan set lengkap, unit perawatan intensif untuk pasien yang pasca-operasi, dan alat-alat diagnostik – seperti Echocardiogram, Electro Cardiogram, dan pemindaian nuklir.

Saat ini, dengan meningkatnya kesadaran akan penyedia layanan di Indonesia, kerja sama pemerintah maupun swasta bertujuan untuk meningkatkan pelayanan operasi jantung di Indonesia yang telah berlangsung.

Pada kesempatan tersebut Menkes mengingatkan semua profesional bedah toraks- kardiovaskular tentang pentingnya inovasi teknologi tinggi dan pemanfaatan dalam meningkatkan layanan untuk pasien penyakit kardiovaskular.

Menkes berharap bahwa prosedur bedah inovatif dan teknik yang lebih aman untuk pasien, lebih rendah dalam efek samping, dan lebih terjangkau, dapat dikembangkan.

Di akhir sambutannya Menkes meminta kepada peserta ‘20th Annual Meeting of the Asian Society for Cardiovascular and Thoracic Surgery (ASCVTS)’ dalam rangka meningkatkan kualitas dan akses masyarakat terhadap kardiovaskular dan thoracic operasi dan layanan untuk merumuskan pengembangan sumber daya manusia yang lebih baik dan lebih kompetitif.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: (021) 52921669; 52960661, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): 021-500567, atau e-mail kontak@ depkes.go.id dan info@depkes.go.id.

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Menkes Ajak Masyarakat Berani Deteksi Dini Kanker

4 Februari 2023
blank

Kemenkes dan MD Anderson Cancer Center Jalin Kerja Sama Atasi Kanker

3 Februari 2023
blank

Hasil Sero Survei ke-3 : Antibodi Tertinggi pada Orang yang Booster

3 Februari 2023
blank

Sukseskan Reformasi Rumah Sakit, Menkes Akan Tiru Inovasi Pelayanan Kesehatan di RSUD dr. Iskak Tulungagung

2 Februari 2023
blank

Kemenkes Bersama Komisi IX DPR RI Pastikan Penyiapan Fasilitas Kesehatan di Ibu Kota Nusantara (IKN)

2 Februari 2023
blank

Menkes Budi Minta pokja RCCE Dukung Komunikasi Penyakit Lainnya

2 Februari 2023
Next Post
blank

Update Kasus Flu Burung

blank

Tidak Ada Pengungsian Korban Bencana Tanah Longsor di Probolinggo

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.