Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Sabtu, 04/02/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Peran Aktif dan Semangat Kemitraan Semua Pihak adalah Kunci Menuju Indonesia Bebas TB

Rokom by Rokom
22 Mei 2012
Reading Time: 3 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

blank

Tuberkulosis (TB) adalah masalah kesehatan masyarakat yang serius tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia. Indonesia tercatat sebagai penyumbang kasus terbesar nomor empat di dunia setelah India, China, dan Afrika Selatan. TB juga menjadi penyebab kematian tertinggi kedua di Indonesia setelah stroke. Diperkirakan ada 430 ribu kasus TB baru, dan 169 orang diantaranya meninggal setiap harinya. Kondisi ini sangat kritis bila tidak ditangani dengan strategi yang tepat.

Demikian arahan Wakil Menteri Kesehatan RI yang dibacakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), Dr. dr. Trihono, MSc., pada Kongres ke-IX Perhimpunan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) yang bertema “Meningkatkan Peran PPTI dengan Cara Advokasi, Komunikasi dan Mobilisasi Sosial”. Acara ini dibuka oleh Deputi III Bidang Kesehatan, Kependudukan dan Keluarga Berencana (KB) Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, dr. Emil Agustiono, M.Kes.. Hadir dalam acara tersebut, Istri Gubernur Provinsi Bali, Ibu Ayu Pastika; Sekretaris Daerah Provinsi Bali, I Made Djendra; dan Ketua Umum Pengurus Pusat PPTI, Ny. Ratih Siswono Yudo Husodo,SH.

Wamenkes menyatakan, TB merupakan salah satu indikator keberhasilan MDGs yang harus dicapai oleh Indonesia, yaitu menurunnya angka kesakitan dan kematian menjadi setengahnya di tahun 2015. Di dalam perkembangan dan pelaksanaan program pengendalian TB, Indonesia telah berhasil menurunkan insidens, prevalens, dan angka kematian.

“Berdasarkan pada angka pencapaian di tahun 2010 dibandingkan dengan baseline data tahun 1990, target MDGs yang ditetapkan hampir semuanya dapat dicapai”, ujar Wamenkes.

Dikatakan, angka Insidens TB adalah 189/100.000 penduduk (2010), menurun 45% dari 343/100.000 penduduk (1990). Angka prevalensi TB adalah 289/100.000 penduduk (2010) turun sebesar 35% dari 443/100.000 penduduk (1990). Sementara angka mortalitas TB adalah 27/100.000 penduduk (2010) atau turun sebesar 71% dari 92/100.000 (1990).

Pada kesempatan tersebut, Wamenkes menyatakan masih banyak tantangan dalam penanggulangan TB saat ini, antara lain meningkatnya koinfeksi TB HIV; kasus TB Multi Drug Resistance (MDR); dan belum optimalnya manajemen dan kesinambungan pembiayaan program pengendalian TB.

“Kondisi tersebut diperparah dengan meningkatnya jumlah penderita penyakit-penyakit degeneratif seperti gangguan imunitas, masalah diabetes, meningkatnya angka perokok serta tingkat kemiskinan yang masih tinggi di Indonesia. Itu semua sangat berpengaruh terhadap peningkatan angka kesakitan akibat TB di Indonesia”, tambah Wamenkes.

Ditambahkan, penelitian yang dilakukan Badan Litbangkes pada serial Riskesnas baik 2007 maupun 2010, diperoleh beberapa fakta tentang TB, diantaranya TB masih merupakan penyebab utama kematian terutama diwilayah timur Indonesia. Kedua, pengetahuan dan pemahaman tentang TB serta penularannya masih rendah. Ketiga, banyak penderita TB yang tidak tuntas dalam pengobatan. Selain itu, diperlukan terobosan baru guna menurunkan prevalensi TB.

Pada akhirnya, keterbatasan sumber daya yang dimiliki sektor pemerintah dan besarnya tantangan yang ditimbulkan akibat penyakit TB, menjadikan pengendalian TB belum dapat berjalan optimal. Demi keberlanjutan program, maka dibutuhkan kemitraan antara berbagai sektor dengan NTP (National Tuberkulosis Program). Kemitraan yang tentunya harus berdasarkan visi untuk mewujudkan Indonesia Bebas TB pada tahun 2050.

“Kunci keberhasilan menuju Indonesia bebas TB adalah peran aktif dan semangat kemitraan dari semua pihak yang terkait melalui gerakan terpadu dan sinergis yang bersifat nasional”, tandasnya.

Sekilas menilik sejarah, program Pengendalian TB di Indonesia dimulai sebelum kemerdekaan RI. Pada saat itu program TB masih dilakukan oleh pihak swasta dan ditujukan hanya bagi kelompok masyarakat tertentu, sehingga terwujud pencanangan program pengendalian TB secara nasional pada tahun 1969 yang ditegaskan kembali tahun 1992 di mana Indonesia melakukan ujicoba strategi Directly Observed Treatment, Short-course (DOTS) untuk pertama kalinya. Setelah dilakukan uji coba, pada tahun 1995 strategi DOTS resmi menjadi strategi penanggulangan TB di Indonesia, sebagaimana direkomendasikan WHO. Sejak saat itu program penanggulangan TB DOTS diekspansi dan diakselerasi pada seluruh unit pelayanan kesehatan dan berbagai institusi terkait. Tahun 2010, dalam rangka mendukung strategi nasional program pengendalian TB, maka program diarahkan kepada universal access untuk cakupan dan kualitas pelayanan DOTS yang lebih luas.

Kongres IX PPTI diikuti 151 peserta, terdiri dari 27 peserta dari PPTI Pusat, 16 PPTI wilayah, 66 peseta dari PPTI Cabang, 6 peninjau dari PPTI Wilayah dan 35 pendengar dari PPTI pusat, wilayah dan cabang.

Tujuan Kongres IX PPTI, selain untuk memilih Ketua umum PPTI masa bakti 2012-2017 dan menilai laporan pertanggungjawaban Ketua Umum sebelumnya, juga mengkaji anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), rencana strategi dan program PPTI mendatang. Selain itu, dalam Konres ini juga akan dipilih Ketua Badan Pengawas Perkumpulan.

Pada kesempatan tersebut juga diserahkan 333 tanda penghargaan dan tanda jasa bagi institusi maupun perorangan yang telah membantu pengembangan PPTI baik di tingkat Pusat, Wilayah, dan Cabang. Secara rinci, penghargaan tersebut terdiri dari 106 lencana Satya Bakti Utama, 81 Lencana Satya Bakti, 141 piagam dan 5 buah plakat. Secara simbolis, lencana Satya Bakti Utama diberikan kepada Ketua Kehormatan Pengurus PPTI Wilayah Bali, Ny. Ayu Pastika; Bupati Bantul Provinsi DI Yogyakarta, Hj. Sri Surya Widati; Bupati Bulungan, Provinsi Kalimantan Timur, Drs. H. Budiman Arifin; Ketua Pengurus PPTI Wilayah Jambi, H. Hasan Kasim, SH; Ketua Kehormatan Pengurus PPTI Cabang Kota Cimahi, Hj. Atty Suharti Tochija; Pengurus PPTI Cabang Kabupaten Kutai timur Provinsi Kalimantan Timur, Hj. Nor Baiti Isran; dan Bapak Arifin Panigoro, sebagai donatur tetap PPTI.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: (021) 52907416-9, faksimili: (021) 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): 500-567 dan 081281562620 (sms), atau alamat e-mail kontak@depkes.go.id.

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Kemenkes dan MD Anderson Cancer Center Jalin Kerja Sama Atasi Kanker

3 Februari 2023
blank

Hasil Sero Survei ke-3 : Antibodi Tertinggi pada Orang yang Booster

3 Februari 2023
blank

Sukseskan Reformasi Rumah Sakit, Menkes Akan Tiru Inovasi Pelayanan Kesehatan di RSUD dr. Iskak Tulungagung

2 Februari 2023
blank

Kemenkes Bersama Komisi IX DPR RI Pastikan Penyiapan Fasilitas Kesehatan di Ibu Kota Nusantara (IKN)

2 Februari 2023
blank

Menkes Budi Minta pokja RCCE Dukung Komunikasi Penyakit Lainnya

2 Februari 2023
blank

Inovasi Teknologi Kesehatan Perlu Peran Universitas

2 Februari 2023
Next Post
blank

Pembukaan World Health Assembly ke-65

blank

Upacara Hari Kebangkitan Nasional

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.