Pembangunan Indonesian Cardiac Center (ICC) di Rumah Sakit As-Syifa merupakan salah satu bukti dukungan Indonesia sebagai the largest reservoir terhadap perjuangan bangsa Palestina. Kementerian Kesehatan telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Islamic Development Bank (IDB) tentang Funding and Management of Donors Funds for The Indonesian Cardiac Center at Al Shifa Hospital Gaza-Palestine pada tahun lalu, tepatnya 27 Februari 2011. Sesuai MoU, dana hibah senilai Rp. 20 Miliar atau setara USD 2,6 juta akan dikelola IDB untuk mendirikan ICC di gedung bedah sentral yang saat ini sedang dibangun oleh IDB dan merupakan pengembangan dari Rumah Sakit (RS) Al Shifa di Gaza. Dana hibah telah dikirim ke account IDB pada akhir Desember 2011.
“Al-Shifa Hospital merupakan rumah sakit terbesar dan terlengkap di Gaza Strip, bahkan di Palestina dengan kapasitas 600 tempat tidur, serta merupakan RS rujukan khususnya di bidang kegawatdaruratan (memiliki 6 kamar operasi dan 12 tempat tidur untuk ICU”, ujar Direktur Bina Upaya Kesehatan (BUK) Rujukan Kemenkes RI, dr. Chairul Radjab Nasution, selaku perwakilan Kemenkes RI dalam tim Monev Hibah ICC.
Tim Monev Hibah ICC, antara lain dr. Chairul Radjab Nasution, SpPD, KGEH, FINASIM, FACP, Mkes (Direktur BUKR/Ketua Tim); DR. Dr. Anwar Santoso, SpJP (RS Jantung & Pembuluh Darah Harapan Kita); Drs. Bayu Teja Muliawan, Apt (Biro Perencanaan & Anggaran); Dr. Dicky Budiman, MSc.PH (Pusat kerjasama Luar Negeri) dan Patriot Adinarto, SIP (Direktorat Timur Tengah Kemlu).
Guna mengimplementasikan kesepakatan yang tertuang dalam MoU, Kemenkes RI dan IDB telah menyepakati Plan of Action (PoA) Pembangunan Indonesian Cardiac Center. Salah satu kesepakatannya adalah pelaksanaan monitoring dan evaluasi (monev) dengan mekanisme berupa kunjungan langsung tim monev hibah ICC ke RS Al-Shifa di Gaza-Palestina setiap 6 bulan, dan laporan berkala triwulan yang disampaikan oleh IDB kepada tim monev hibah ICC.
“Ini merupakan komitmen Pemerintah Indonesia guna membantu rakyat Palestina dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya penyakit jantung”, kata dr. Chairul Radjab.
Dalam laporannya, dr. Chairul Radjab menjelaskan bahwa pada saat tiba di wilayah jalur Gaza (1/8), kedatangan tim Monev Hibah ICC disambut oleh Kepala Biro Hubungan Luar Negeri Kemenkes Palestina, Mohamed el-Kashif. Tim lalu melakukan pertemuan dengan perwakilan IDB, Mr. Rifaat el-Dieb, dan perwakilan Bulan Sabit Merah Qatar di Border Otoritas Palestina. Selanjutnya, tim melanjutkan perjalanan menuju RS el-Shifaa, di wilayah Gaza tengah.
“Keterbatasan perlengkapan kedokteran di rumah-rumah sakit di Jalur Gaza telah mengakibatkan tingginya tingkat kematian, terutama pada penderita penyakit jantung. Hal ini diperburuk oleh prosedur keimigrasian, baik di perbatasan Israel maupun Mesir, sehingga memperlambat proses transfer rujukan pasien ke luar negeri”, jelas Kepala RS el-Shifaa, dr. Medhat Abbas, saat menyambut kedatangan tim Monev Hibah ICC di RS el-Shifaa.
Pada kesempatan tersebut, dr. Medhat Abbas mengatakan bahwa sekira 375 orang telah meninggal dunia akibat kurang baiknya prosedur keimigrasian di perbatasan tersebut. Di penghujung sambutannya, dr. Medhat Abbas menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada Pemerintah dan bangsa Indonesia atas perhatian dan bantuannya. Diharapkan, pembangunan unit cardiac center dapat mengurangi penderitaan pasien jantung di wilayah jalur Gaza.
Lebih lanjut, dalam laporannya, dr. Chairul Radjab menyampaikan tim melakukan pemeriksaan terhadap tata ruang dan infrastruktur pembangunan unit cardiac center. Berdasarkan peninjauan tersebut, ditemukan fakta bahwa pembangunan gedung belum sepenuhnya selesai seperti yang direncanakan di PoA. Selanjutnya, proses procurement alat-alat medis, sudah dilakukan advertising dan tender opening, namun belum ada penawaran yang masuk. Hal lain, electromechanical work masih belum selesai, dan pengamatan lay-out ruangan sudah sesuai standar.
“Selepas peninjauan ke RS el-Shifaa, tim juga menyempatkan diri melihat bangunan RS Indonesia di daerah Beit Lahya, Gaza Utara. Pembangunannya dikoordinir oleh MER-C”, tambah dr. Chairul Radjab.
Setelah bermalam di Gaza, tim melakukan pertemuan dengan tim IDB di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo, Mesir (2/8). Pertemuan dipimpin oleh Director Trust Fund IDB, Mr. El Mansour Feten, didampingi oleh staf IDB, Mr. Ahmed Sammour, dan perwakilan Bulan Sabit Merah Qatar. Pertemuan tersebut disepakati dalam sebuah dokumen “Summary of the Monitoring and Evaluation Meeting on The Indonesian Cardiac Center”.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: (021) 52907416-9, faksimili: (021) 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): <kodelokal> 500-567 dan 081281562620 (sms), atau alamat e-mail kontak@depkes.go.id.