WHO kini tengah menggali informasi dari focal point Inggris, Kerajaan Arab Saudi (KAS) dan Qatar untuk menentukan tingkat/kemungkinan dampak Coronavirus baru terhadap kesehatan masyarakat dari kasus terkonfirmasi. Secara spesifik, diperlukan informasi lebih lanjut mengenai cara paparan/penularan, sejarah pekerjaan dan perjalanan untuk menentukan kemungkinan sumber infeksi atau wadah virus tersebut.
Hal ini berawal dari informasi yang diberikan focal point IHR dari Inggris Raya pada tanggal 22 September 2012, kepada WHO tentang satu kasus sindrom pernapasan akut disertai gagal ginjal dengan sejarah perjalanan ke Arab Saudi dan Qatar.
WHO telah melakukan penilaian cepat risiko dan saat ini tidak terdapat laporan adanya sindrom saluran pernafasan akut dengan gagal ginjal dari negara anggota WHO lain. WHO memohon agar seluruh focal point Nasional IHR melaporkan peningkatan tidak normal jumlah pasien yang masuk ke ICU dengan gagal ginjal dan gangguan pernafasan yang tidak dapat diketahui penyebabnya. Definisi kasus akan disampaikan WHO dalam beberapa hari mendatang.
Kasus ini belum menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan masyarakat. Di Inggris, semua kontak dan tenaga kesehatan yang memberikan perawatan, tidak sakit atau menunjukkan gejala serupa. Di Kerajaan Arab Saudi dan Qatar, tidak ada laporan tentang masuknya pasien ke ICU di rumah sakit.
Saat ini, tidak ada risiko tinggi yang mendorong ditetapkannya larangan perjalanan atau perdagangan internasional. KAS telah meningkatkan surveilans sehubungan dengan musim haji dan peningkatan perjalanan. WHO dan otoritas kesehatan Arab Saudi hingga kini belum menyatakan sesuatu yang serius sehubungan dengan virus baru tersebut. Karenanya tidak ada larangan untuk mengunjungi Timur Tengah. Itu berarti, jamaah haji Indonesia tidak ada masalah dan tetap bisa melaksanakan perjalanan ke Saudi Arabia.
Sejauh ini tidak ada jamaah haji Indonesia dan juga tidak ada jamaah Haji dari negara manapun yang terkena infeksi Coronavirus baru ini. Data dunia juga menunjukkan tidak ada penambahan kasus confirmed dari coronavirus baru yang sementara ini diberi nama yaitu “London1_novel CoV 2012.“. Virus ini berbeda dengan coronavirus yang menyebabkan SARS beberapa tahun yang lalu.
Kewaspadaan terhadap strain baru Coronavirus telah dilakukan dengan memperbaharui (update) perkembangan kasus Coronavirus melalui internet, media lokal di Arab Saudi serta arahan dari Kementerian Kesehatan. Kementerian Kesehatan juga telah berkomunikasi dengan para petugas kesehatan haji Indonesia di Arab Saudi dan memberikan arahan yang diperlukan, termasuk mengingatkan untuk berkoordinasi terus dengan aparat kesehatan setempat.
Salah satu cara yang harus dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran coronavirus antara lain menjaga asupan gizi, mengkonsumsi vitamin serta istirahat yang cukup. Hal tersebut diperlukan sebab jamaah haji rentan kelelahan usai menjalankan ritual haji, sehingga berpotensi menurunkan daya tahan tubuh.
Hal lain yang dapat dilakukan adalah istirahat cukup dengan berusaha mengurangi aktivitas non ibadah, tetap mengonsumsi buah-buahan, hindari mengkonsumsi gorengan dan minuman dingin, sebaiknya minum air yang tidak dingin minimal 8-10 gelas sehari dan saat berada dalam keramaian sebaiknya para jamaah menggunakan masker.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: (021) 52907416-9, faksimili: (021) 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): <kode lokal> 500-567 dan 081281562620 (sms), atau e-mail kontak@depkes.go.id