Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Kamis, 26/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Mata Sehat di Segala Usia untuk Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Indonesia

Rokom by Rokom
11 Oktober 2012
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Salah satu masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat Indonesia adalah gangguan penglihatan dan kebutaan. Katarak merupakan penyebab utama (50%) kebutaan di Indonesia. Dengan meningkatnya usia harapan hidup, maka prevalensi gangguan penglihatan dan kebutaan juga akan cenderung semakin meningkat karena katarak merupakan salah satu masalah kesehatan utama pada usia lanjut.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan (BUK), dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS, yang dibacakan oleh Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar, dr. HR. Dedi Kuswenda, M.Kes, pada pembukaan kegiatan Workshop Kesehatan Indera Penglihatan mengenai “Mata Sehat di Segala Usia untuk Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Indonesia”, di Jakarta (11/10).

“Kebutaan karena katarak sebenarnya dapat diatasi dengan melakukan operasi katarak. Namun, sebagian besar masyarakat Indonesia yang mengalami kebutaan sulit mendapatkan akses pelayanan kesehatan”, ujar Dirjen BUK.

Menurut Dirjen BUK, penyebab lain kebutaan dan gangguan penglihatan adalah kelainan refraksi dengan prevalensi 22,1% dari total populasi, dan sebanyak 15% diantaranya diderita oleh anak usia sekolah. Kelainan refraksi dapat ditemukan pada semua kelompok umur, tapi kondisi ini sangat bermasalah dan perlu diperhatikan pada anak-anak usia sekolah.

“Di samping katarak dan kelainan refraksi, masalah gangguan penglihatan lain yang dapat menyebabkan kebutaan adalah glaucoma atau peningkatan tekanan dalam bola mata, serta xeroftalmia yaitu penyakit akibat kekurangan vitamin A”, tambah Dirjen BUK.

Pada 15 Februari 2000 lalu, Wakil Presiden RI pada saat itu, Ibu Megawati Soekarnoputri, pernah mencanangkan Vision 2010: The Right to Sight, suatu komitmen global untuk menanggulangi gangguan penglihatan dan kebutaan yang sebenarnya dapat dicegah dan direhabilitasi. Hal ini menunjukkan perhatian pemerintah Indonesia pada kesehatan penglihatan masyarakatnya.

”Melalui Peringatan Hari Penglihatan Sedunia 2012 ini kami menghimbau semua pihak untuk lebih peduli terhadap masalah kebutaan yang dialami oleh penduduk Indonesia dimana sebagian besar diantaranya adalah masyarakat kurang mampu. Mari bekerjasama untuk Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan dalam rangka mencapai Vision 2020: The Right to Sight”, tandas Dirjen BUK.

Kegiatan Workshop Kesehatan Indera Penglihatan mengenai “Mata Sehat di Segala Usia untuk Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Indonesia”, merupakan kerjasama Kementerian Kesehatan dengan Departemen Mata FKUI/RSCM dan PP Perdami ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Penglihatan Sedunia atau World Sight Day (WSD) 2012 yang diperingati setiap hari Kamis minggu kedua di bulan Oktober setiap tahun. Tahun ini, peringatan WSD 2012 jatuh pada Kamis, 11 Oktober 2012.

Tahun ini, WHO tidak menetapkan tema khusus WSD 2012. Masing-masing negara dibebaskan untuk memilih tema sendiri-sendiri sesuai dengan permasalahan utama tentang kesehatan mata yang ingin diangkat oleh negara tersebut. Karena itu, disepakati tema WSD 2012 adalah “Working Together to Eliminate Avoidable Blindness”.

Tujuan diperingatinya WSD 2012 di setiap negara di dunia, diantaranya untuk: Meningkatkan pengetahuan masyarakat bahwa masalah kebutaan merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia; Meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa gangguan penglihatan dan kebutaan ini dapat dicegah, diobati dan direhabilitasi; Mengadvokasi para pemangku kebijakan mulai dari pusat sampai ke daerah agar masalah kebutaan masyarakat ini mendapat perhatian sehinggga ada alokasi dana untuk program penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan.

Kepala Subdit Kesehatan Khusus, Usia Lanjut dan Pelayanan Darah, dr. Eko Budi Priyanto, MARS, menyatakan bahwa materi yang akan disampaikan dalam workshop tersebut, antara lain: Kebijakan dan Rencana Aksi Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan di Indonesia; Masalah kesehatan mata dan dukungan Perdami dalam upaya Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan di Indonesia; Diagnosis dan tatalaksana penyakit katarak oleh Departemen Mata FKUI/RSCM; Waspadai glaukoma si pencuri penglihatan; Cegah kebutaan akibat retinopati diabetik pada pasien DM; dan Deteksi dini kelainan mata pada anak.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jendral Kementrian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: (021)52907416-9, faksimili: (021)52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): 500-567 dean 081281562620 (sms), atau e-mail kontak@depkes.go.id

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
blank

HGN 63: Protein Hewani Cegah Stunting

21 Januari 2023
blank

Waspada, Campak jadi Komplikasi Sebabkan Penyakit Berat

20 Januari 2023
Next Post
blank

Jangan Biarkan Nyamuk Berkembang Biak di Sekitar Kita

blank

Kemenkes RI Ajak Masyarakat Lakukan Pencegahan Osteoporosis

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.