Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Sabtu, 28/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Indonesia Berkomitmen Kuat Mendukung Global Platform on Hospital Safe from Disaster

Rokom by Rokom
23 Oktober 2012
Reading Time: 3 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

blankWilayah Asia Tenggara memiliki pengalaman panjang dalam menghadapi bencana. Dalam kurun waktu satu dekade (2000-2009) jumlah kematian akibat bencana alam dari 11 negara di wilayah Asia Tenggara mencapai 62% dari total kematian global. Meningkatnya emergency hazard, risiko dan kerentanan di wilayah tersebut, fungsi fasilitas pelayanan kesehatan menjadi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan kesehatan, terutama saat krisis. Dalam hal ini, Indonesia memiliki komitmen kuat untuk mendukung Global Platform on Hospital Safe from Disaster, “Reduce Risk, Protect Health Facilities, and Save Lives”.

Demikian disampaikan Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc, Ph.D, pada Diskusi Panel mengenai “Towards a Global Program for Safer School and Hospital”, merupakan salah satu rangkaian the 5th Asian Ministerial Conference for Disaster Risk Reduction (AMCDRR) yang dibuka oleh Bapak Presiden RI, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa pagi di Yogyakarta (23/10).

“Platform ini berfokus pada keamanan struktur rumah sakit, memiliki kemampuan untuk tetap dapat berfungsi dalam situasi darurat, serta memastikan tenaga kesehatan siap untuk dapat memberikan pelayanan dalam situasi kritis”, ujar Wamenkes.

Menurut Wamenkes, Indonesia memiliki banyak daerah yang rawan bencana, seperti banjir, gempa, gunung berapi, kekeringan dan gelombang pasang. Selain itu, tiga dari sembilan lempeng tektonik berada di bawah kepulauan Indonesia, menempatkan Indonesia menjadi kawasan yang berisiko tinggi terhadap bencana alam. Pada saat yang sama, Indonesia juga disebut “cincin api’, karena 126 gunung berapi aktif berada di Indonesia.

“Kita harus bersiap-siap. Indonesia perlu mengoptimalkan upaya untuk mengurangi risiko bencana dan menurunkan jumlah korban, melalui penyiapan rumah sakit yang aman, memiliki sumber daya terlatih, meningkatkan kesadaran terhadap bencana, dan memastikan konstruksi pembangunan rumah sakit yang aman”, jelas Wamenkes.

 

Wamenkes menjelaskan, Indonesia telah mengembangkan program penanggulangan bencana di rumah sakit, yang berfokus pada upaya mitigasi risiko. Progam tersebut meliputi desentralisasi upaya manajemen bencana melalui 9 Pusat Krisis di tingkat regional, dan 2 Pusat Krisis di tingkat Sub-regional; langkah-langkah pencegahan di fasilitas kesehatan dan rumah sakit; Pengembangan instrumen akreditasi rumah sakit yang meliputi standar kesehatan dan keselamatan untuk rumah sakit; serta mengembangkan dan memanfaatkan rencana rumah sakit bencana.

“Selain itu, merevitalisasi sitem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT), baik dalam kondisi sehari-hari maupun bencana, serta memperkuat pelatihan manajemen bencana bagi tenaga kesehatan, meliputi kesiapsiagaan, respon dan pemulihan”, tambah Wamenkes.

Sebuah contoh respon cepat dari Pusat Krisis regional Jakarta dibantu oleh rumah sakit setempat, yang merupakan salah satu keberhasilan program Rumah Sakit Bencana. Upaya lintas sektor di tingkat Provinsi, yaitu peningkatan kesadaran dan kesiapan rumah sakit dalam menanggapi bencana, seperti pada kegiatan mobilisasi sumber daya dan obat-obatan dari rumah sakit Fatmawati sebagai respons cepat terhadap bencana gempa bumi di Yogyakarta.

 

Pada kesempatan yang sama, Wamenkes menyatakan bahwa isu rumah sakit yang aman dari bencana perlu disuarakan di berbagai forum seperti AMCDRR; Asia pacific Emergency Medical Disaster (APEMD); Asia Pasific Emergency & Disaster Nursing Network (APEDNN); serta membentuk jaringan dengan negara-negara dalam ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre).

“Saat ini, Pusat Krisis Kesehatan Kementerian kesehatan RI sedang dalam tahap proses persetujuan menjadi WHO Collaborating Center (WHO CC) in research and Training on Disaster Management”, tandas Wamenkes.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jendral Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: (021)52907416-9, faksimili: (021)52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): <kode lokal> 500-567 dan 081281562620 (sms), atau e-mail kontak@depkes.go.id

 

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
blank

HGN 63: Protein Hewani Cegah Stunting

21 Januari 2023
Next Post
blank

Penyelenggaraan Operasional Kesehatan Haji 1433 H/2012 M Hari ke-33

blank

Penyelenggaraan Operasional Kesehatan Haji 1433 H/2012 M Hari ke-34

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.