Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Kamis, 26/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Perkembangan HIV-AIDS di Indonesia pada Triwulan tahun 2012

Rokom by Rokom
23 Desember 2012
Reading Time: 3 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

STOP AIDSDirektur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, dalam Laporan Perkembangan HIV-AIDS, Triwulan III, Tahun 2012 kepada Menteri Kesehatan RI, menyampaikan bahwa sejak periode Juli – September 2012 terjadi perubahan dan perkembangan data dalam laporan pasca Kegiatan Validasi dan Harmonisasi Data bersama seluruh provinsi di Indonesia. Hal tersebut dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas laporan dan laporan kasus 2012 atau tahun sebelumnya adalah benar-benar kasus yang ditemukan pada tahun yang bersangkutan.

 

Situasi masalah HIV-AIDS, Triwulan III, Juli – September Tahun 2012

Kasus HIV, dari Juli sampai dengan September 2012 jumlah kasus baru HIV yang dilaporkan sebanyak 5.489 kasus. Persentase kasus HIV tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 25 – 49 tahun (73,7%), diikuti kelompok umur 20-24 tahun (15,0%) dan kelompok umur > 50 tahun (4,5%). Rasio kasus HIV antara laki-laki dan perempuan adalah 1:1. Persentase faktor risiko HIV tertinggi adalah hubungan seks tidak aman pada heteroseksual (50,8%), penggunaan jarum suntik tidak steril pada Penasun (9,4%), dan LSL (Lelaki Seks Lelaki) (7%).

Kasus AIDS, dari Juli sampai dengan September 2012 jumlah kasus baru AIDS yang dilaporkan sebanyak 1.317 kasus. Persentase kasus AIDS tertinggi pada kelompok umur 30 – 39 tahun (40,7%), diikuti kelompok umum 20 – 29 tahun (29,0%) dan kelompok umur 40 – 49 tahun (17,3%). Rasio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 2:1. Jumlah kasus AIDS tertinggi dilaporkan dari Provinsi DKI Jakarta (648), Jawa Tengah (140), Bali (1012), Jawa Barat (80) dan Kepulauan Riau (78). Persentase faktor risiko AIDS tertinggi adalah hubungan seks tidak aman pada heteroseksual (81,9%), penggunaan jarum suntik tidak steril pada Penasun (7,2%), dari ibu (positif HIV) ke anak (4,6%), dan LSL (2,8%).

Sejak pertama kali ditemukan (1987) sampai dengan September 2012, kasus HIV-AIDS tersebar di 341 (71%) dari 497 kabupaten/kota di seluruh (33) provinsi di Indonesia. Provinsi pertama kali ditemukan adanya kasus HIV-AIDS adalah Provinsi Bali (1987), sedangkan yang terakhir melaporkan adanya kasus HIV (2011) adalah Provinsi Sulawesi Barat.

 

Situasi masalah HIV-AIDS Tahun 1987 – September 2012

Kasus HIV, sampai dengan tahun 2005 jumlah kasus HIV yang dilaporkan sebanyak 859 kasus, tahun 2006 (7.195 kasus), tahun 2007 (6.048 kasus), tahun 2008 (10.362 kasus), tahun 2009 (9.793 kasus), tahun 2012 (21.591 kasus), tahun 2011 (21.031 kasus), Januari – September 2012 (15.372 kasus). Jumlah kumulatif kasus HIV yang dilaporkan sampai dengan September 2012 sebanyak (92.251 kasus). Jumlah kasus HIV tertinggi yaitu DKI Jakarta (21.775 kasus), diikuti Jawa Timur (11.994 kasus), Papua (9.447 kasus), Jawa Barat (6.640 kasus), dan Sumatera Utara (5.935 kasus)

Kasus AIDS, sampai dengan tahun 2005 jumlah kasus AIDS yang dilaporkan sebanyak (4.774 kasus), tahun 2006 (3.439 kasus), tahun 2007 (4.434 kasus), tahun 2008 (5.134 kasus), tahun 2009 (5.458 kasus), tahun 2010 (6.476 kasus), dan tahun 2011 (6.178 kasus), Januari-September 2012 (3.541 kasus). Jumlah kumulatif kasus AIDS dari tahun 2987 sampai dengan September 2012 sebanyak 39.434 kasus.

Persentase kumulatif kasus AIDS tertinggi pada kelompok umur 20-29 tahun (42,3%), diikuti kelompok umur 30-39 tahun (33,1%), 40 – 49 tahun (11,4%), 15-19 tahun (4%), dan 50-59 tahun (3,3%). Persentase kasus AIDS pada laki-laki sebanyak 66,8% dan perempuan 32,9%.

Jumlah kasus AIDS tertinggi adalah wiraswasta (4.604 kasus), diikuti ibu rumah tangga (4.251 kasus), tenaga non-profesional (karyawan) (4.056 kasus), buruh kasar (1.512 kasus), petani/peternak/nelayan (1.497 kasus), penjaja seks (1.320 kasus) dan anak sekolah/mahasiswa (1.022 kasus).

Jumlah kasus AIDS terbanyak dilaporkan dari Papua (7.527 kasus), DKI Jakarta (6.299 kasus), Jawa Timur (5.257 kasus), Jawa Barat (4.098 kasus), Bali (2.939 kasus), Jawa Tengah (2.503 kasus), Kalimantan Barat (1.699 kasus), Sulawesi Selatan (1.377 kasus), Riau (775 kasus), dan Sumatera Barat (715 kasus). Angka kematian (CFR) AIDS menurun dari 2,8% pada tahun 2011 menjadi 1,6% pada September 2012.

Sampai dengan September 2012, sudah tersedia layanan HIV-AIDS di Indonesia sebanyak 460 layanan Konseling dan Tes HIV Sukarela (KTS) termasuk Konseling dan Tes HIV yang diprakarsai oleh Petugas Kesehatan (KTPK); 322 layanan Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP) yang aktif melakukan pengobatan ARV, terdiri dari 238 RS Rujukan PDP (induk) dan 85 satelit; 80 layanan Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM); 299 layanan Infeksi Menular Seksual (IMS), 94 layanan Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak (PPIA) dan 223 layanan (kolaborasi) TB-HIV.

Jumlah Lapas/Rutan/Bapas yang melaksanakan kegiatan pengendalian HIV-AIDS dan IMS sampai bulan September 2012 sebanyak 148 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE); 20 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan penjangkauan; 78 Lapas/Rutan/Bapasmemiliki Kelompok Dampingan Sebaya (KDS), 45 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan Konseling dan Tes HIV; 148 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan koordinasi; 9 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan layanan PTRM dan 127 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan rujukan HIV-AIDS.

Jumlah ODHA yang sedang mendapatkan pengobatan ARV sampai dengan September 2012, yaitu sebanyak 28.383 orang. Sebanyak 96% (27.155 orang) dewasa dan 4% (1.228 orang) anak. Sedangkan pemakaian rejimennya adalah 95,6% (27.134 orang) menggunakan Lini 1 dan 4,5% (1.249 orang) menggunakan Lini 2.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: (021) 52907416-9, faksimili: (021) 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): <kode lokal> 500-567 dan 081281562620 (sms), atau e-mail kontak@depkes.go.id

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
blank

HGN 63: Protein Hewani Cegah Stunting

21 Januari 2023
blank

Waspada, Campak jadi Komplikasi Sebabkan Penyakit Berat

20 Januari 2023
Next Post
blank

Peta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tahun 2012

blank

Menkokesra Adakan Rapat Koordinasi Tingkat Menteri dalam Pengendalian Flu Burung

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.