Banjir di Provinsi DKI Jakarta sejak Selasa, 15 Januari 2013 mulai pukul 04.00 WIB, menimpa 5 Kotamadya, 19 Kecamatan dan 53 Kelurahan. Akibat banjir dengan ketinggian air berkisar antara 25 – 250 cm, hingga 17 Januari 2013 tercatat 4 fasilitas kesehatan yang terendam banjir, yaitu RSAL Mintoharjo, RS Jiwa Soeharto Heerdjan, RS Atmajaya dan RS PGI Cikini. Sementara penduduk yang mengungsi sebanyak 20.813 jiwa, terbanyak di Wilayah Jakarta Barat yaitu 6.310 orang.
Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan (PKK) dr. Sri Henni Setiawati, MHA melalui surat elektronik kepada Pusat Komunikasi Publik yang diterima tanggal 18 Januari 2013 menyebutkan, banjir menyebabkan 10 orang mengalami luka berat dan dirawat inap di RSUD Tarakan (2 orang), RSUP Fatmawati (1 orang), RSUPN Cipto Mangunkusumo (1 orang), Puskesmas Kecamatan Tebet (2 orang), dan RSUD Budi Asih (4 orang). Sementara korban luka ringan sebanyak 3.899 orang, terbanyak di Wilayah Jakarta Timur yaitu 1.877 orang.
Menurut Kapus PKK, untuk melakukan pemantauan dan penilaian cepat kesehatan (Rapid Health Assesment=RHA) Kemenkes telah mengirim tim sebanyak 14 orang (PPKK dan Ditjen P2PL) ke 5 Suku Dinas Kesehatan di Provinsi DKI Jakarta. Kemenkes juga telah memberikan bantuan berupa 2 set Emergency Kit, 60 botol PAC, 2 spanduk poskes, 2 paket obat – obatan, 50 eksemplar leaflet Diare dan 1000 buah masker,150 veltbed dan 15 personal kit untuk PPK Regional DKI Jakarta, 10 ton makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) untuk Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Timur, serta menyiapkan 2 buah perahu karet untuk standby di Kantor Kemenkes.
Menurut dr. Henni, ada beberapa bantuan lain yang perlu segera diberikan, diataranya sepatu Boot dan jas hujan untuk petugas. Sementara untuk pengungsi masih kekurangan higiene kit, tenda darurat, minyak kayu putih, minyak telon, PAC, Air Rahmat, Lisol, Kaporit dan Polybag.
Untuk mengantisipasi korban banjir, Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Prov. DKI Jakarta telah mengevakuasi korban; menyiagakan Puskesmas selama 24 jam serta mendirikan dan memberikan pelayanan kesehatan di Pos Kesehatan di lokasi pengungsian.
“Total jumlah Pos Kesehatan yang didirikan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta berjumlah 64 Pos Kesehatan dan sudah membantu 2.914 pasien. Terbanyak di Jakarta Timur yaitu 20 Poskes dengan 1.887 pasien,”jelas dr. Henni.
Dr. Henni menyatakan meski banjir belum surut, namun permasalahan kesehatan masih dapat diatasi oleh jajaran kesehatan setempat. Pemantauan tetap dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes dan Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kemenkes.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jendral Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline