Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Sabtu, 28/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Menkes: Kecacatan Sebenarnya Bisa Dicegah

Rokom by Rokom
08 Februari 2013
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Menkes RI menghadiri Peringatan Ultah YPAC ke-60 (5feb2013)Setiap anak, termasuk anak yang memiliki keterbatasan (difabel) berhak mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, sejak dia masih di dalam kandungan. Mereka membutuhkan persiapan sejak awal melalui deteksi, stimulasi dan intervensi secara dini dan berkelanjutan sesuai usia dan perkembangannya. Hal ini dijamin oleh Undang-undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

“Terus terang, saya masih memiliki harapan, sebenarnya kita bisa mencegah agar jangan sampai anak lahir cacat”, ujar Menkes di sela-sela sambutannya pada Peringatan Hari Ulang Tahun Yayasan Penyandang Anak Cacat (YPAC) ke-60, Inspiring Talkshow “Meniti Puncak Teratas dalam Keterbatasan”, di Jakarta (5/1).
Menkes mengatakan bahwa kecacatan bisa terjadi sejak dalam kandungan, salah satu penyebabnya adalah genetika, sifat yang diturunkan oleh calon ibu atau ayah. Dengan mengetahui potensi penyakit yang bisa diturunkan dari orang tua kepada anak karena sifat genetikanya, bisa dicegah agar anak jangan sampai lahir cacat.

“Selain itu, infeksi penyakit, seperti sifilis, gonorrhea, dan HIV-AIDS, polusi, atau obat-obatan selama masa kehamilan bisa menyebabkan kecacatan pada masa kehamilan. Salah satu contohnya, seorang anak yang tertular gonorrhea, penyakit kelamin dari orang tuanya, dia bisa lahir buta seumur hidupnya”, terang Menkes.

Menkes juga menambahkan, ada empat hal penting yang juga meningkatkan risiko kematian Ibu, kematian dan kecacatan pada anak yang akan dilahirkan. Faktor risiko tersebut yaitu usia ibu melahirkan yang terlalu muda atau terlalu tua, ibu yang sudah terlalu banyak jumlah anaknya, serta terlalu rapat jarak antar kehamilannya.

Pada kesempatan itu, Menkes menyatakan sebagian besar anak difabel berada di masyarakat. Untuk itu perlu ditingkatkan kesadaran masyarakat atau tentang hak-hak anak penyandang disabilitas, serta pemberdayaan masyarakat, keluarga maupun keluarga orang tua untuk mendukung pelayanan kesehatan bagi mereka.

“Saya sedih, masih banyak anak-anak difabel yang sama sekali tidak bisa mendapatkan kesempatan untuk rehabilitasi bahkan sebaliknya disembunyikan oleh keluarganya karena masih adanya anggapan kutukan atau aib. Persepsi yang keliru ini tentu harus dihilangkan”, kata Menkes.

Menkes menyatakan apresiasi tinggi kepada YPAC dan seluruh relawan, atas upayanya untuk mengasuh, membina dan memberi kesempatan bagi anak-anak berkebutuhan khusus agar dapat hidup secara layak, mandiri, bermartabat serta mengembangkan potensi yang dimiliki. Menkes juga mengharapkan dukungan seluruh jajaran kesehatan, masyarakat, khususnya orang tua dan para calon orang tua untuk senantiasa mencegah kecacatan pada anak.

“Banyak penyakit dan kecacatan yang bisa kita cegah dengan pencegahan pada masa kehamilan, juga skrining saat kelahiran. Namun, bila sudah terlanjur terjadi kecacatan, benar bahwa upaya rehabilitasi sangat penting. Memang tidak murah, tidak mudah, akan tetapi kita harus akui itu adalah hak anak”, tandas Menkes.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jendral Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.ppid.depkes.go.id, dan alamat e-mail kontak@depkes.go.id.

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
blank

HGN 63: Protein Hewani Cegah Stunting

21 Januari 2023
Next Post
blank

Kemenkes Kembangkan Upaya Pemberdayaan Keluarga Penyandang Difabel

blank

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013) Diluncurkan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.