Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Jumat, 22 Januari, 2021
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Pentingnya Peningkatan Kesehatan Masyarakat Pesisir

Rokom by Rokom
25 Februari 2013
Reading Time:2min read
A A
1
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Menkes pada Kegiatan Peluncuran Green Urban Living dan Berlari untuk Berbagi, Makassar (23feb2013) MYKelompok nelayan di Tanah Air perlu mendapatkan perhatian khusus dalam upaya pembangunan kesehatan 2010-2014. Data BPS tahun 2011 menunjukkan bahwa di Indonesia terdapat sekitar 8.090 desa pesisir yang tersebar di 300 kabupaten/kota pesisir. Dari 234,2 juta jiwa penduduk Indonesia, ada 67,87 juta jiwa yang bekerja di sektor informal, dan sekitar 30% diantaranya adalah nelayan. Data lainnya, 31 juta penduduk miskin di Indonesia, sekitar 7,87 juta jiwa (25,14%) di antaranya adalah nelayan dan masyarakat pesisir.

Demikian pernyataan Menteri Kesehatan, RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, saat meluncurkan program Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Pesisir atau Green Urban Living, serta kegiatan “Berlari untuk Berbagi” di Desa Untia, Kecamatan Biringkanaya, Makassar (23/2). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo; Direktur Bosowa Foundation, Melinda Aksa; Direktur Utama PT Semen Bosowa, Subhan Aksa; dan penggagas Komunitas Berlari untuk Berbagi, Sandiaga Uno.

“Nelayan adalah kelompok masyarakat yang rawan kemiskinan dikarenakan pekerjaannya pekerjaannya sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan musim, sehingga dalam setahun rata-rata nelayan hanya dapat melaut dalam 172 hari”, ujar Menkes.

Menurut Menkes, risiko kesehatan selalu mengikuti setiap gerak nelayan dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Mengutip data hasil penelitian Kementerian Kesehatan (2006) mengenai penyakit dan kecelakaan yang terjadi pada nelayan dan penyelam tradisional, menyebutkan bahwa sejumlah nelayan di Pulau Bungin, Nusa Tenggara Barat menderita nyeri persendian (57,5%) dan gangguan pendengaran ringan sampai ketulian (11,3%). Sedangkan, nelayan di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, mengalami kasus barotrauma (41,37%) dan kelainan dekompresi (6,91%).

Menkes menjelaskan, upaya Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan dilakukan melalui 8 kegiatan lintas Kementerian/Lembaga yang tertuang dalam Kepres No.X/2011. Sementara itu, upaya yang dilakukan di bidang kesehatan adalah meningkatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya bagi masyarakat nelayan. Kegiatan Puskesmas diarahkan pada upaya-upaya kesehatan promotif-preventif dengan focal point keselamatan kerja dan disertai berbagai upaya lain yang mencakup: Perbaikan gizi; Perbaikan sanitasi dasar dan penyediaan air bersih; Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA); Penanggulangan penyakit menular dan tidak menular, dan Pemberdayaan masyarakat.

“Upaya di bidang kesehatan mempunyai sasaran di 816 Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), dimana pada tahun 2012 baru menjangkau 500 PPI”, kata Menkes.

Lebih lanjut Menkes mengatakan, Kemenkes memiliki beasiswa untuk mendukung pendidikan, khususnya di bidang kesehatan sebesar 3 Milyar rupiah (2011) dan meningkat menjadi 9 Milyar rupiah (2012). Menkes sangat mengharapkan tenaga-tenaga kesehatan yang berasal dari masyarakat nelayan yang akan lebih peduli di terhadap masalah kesehatan di lingkungan sekitarnya.

“Kalau dari masyarakat nelayan ada yang ingin meneruskan pendidikan dalam bidang kesehatan apakah itu SMK Kesehatan, perawat, bisdan, dokter, bisa mendapat bagian dari beasiswa ini. Silahkan daftarkan kepada Dinas Kesehatan. Kita mengharapkan dari masyarakat nelayan nanti ada perawat, bidan, dokter, mungkin dokter spesialis yang lebih peduli kepada masalah kesehatan di daerah ini”, kata Menkes.

Pada kesempatan tersebut, Menkes menyampaikan apresiasi kepada Bosowa Corporindo yang telah merencanakan untuk melaksanakan kegiatan CSR, terkait perbaikan higiene-sanitasi serta penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat e-mail kontak@depkes.go.id.

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

Bupati Sleman Positif COVID-19, Ini Penjelasan Kemenkes

22 Januari 2021

Vaksinasi COVID-19 bagi Tenaga Kesehatan Capai 132 Ribu

22 Januari 2021

Pasien COVID-19 Melonjak, Kementerian Kesehatan Minta Setiap RS Tambah Persediaan Tempat Tidur

22 Januari 2021

Saat Remaja Menderita Anemia, Ibu Hamil Berisiko Lahirkan Anak Stunting

22 Januari 2021

Tingkatkan Tes PCR pada Korban Gempa di Mamuju, BTKLPP Makassar Kirim Mobil Lab Bergerak

22 Januari 2021

Pencatatan Vaksinasi COVID-19 melalui Aplikasi Pcare, Kemenkes Instruksikan Dinkes Segera Input Data

21 Januari 2021
Next Post

Risiko Kesehatan para Nelayan

Gizi Seimbang Atasi Masalah Gizi Ganda

Comments 1

  1. Gabriela says:
    7 tahun ago

    STP : They actually cross the plant with a gtaneicelly modified plant then use the pollen to produce a sterile seed. When they plant this seed the fruit will not have any seed, just white coloured seed……so we eat ‘ah kua’ watermelon, seedless…..ha ha ha, LOL!

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Penyakit Infeksi Emerging (termasuk di dalamnya COVID-19, SARS, MERS, Flu Burung, dll)

Bupati Sleman Positif COVID-19, Ini Penjelasan Kemenkes

22 Januari 2021
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit

Vaksinasi COVID-19 bagi Tenaga Kesehatan Capai 132 Ribu

22 Januari 2021
Pelayanan Kesehatan

Pasien COVID-19 Melonjak, Kementerian Kesehatan Minta Setiap RS Tambah Persediaan Tempat Tidur

22 Januari 2021
Kesehatan Ibu dan Anak

Saat Remaja Menderita Anemia, Ibu Hamil Berisiko Lahirkan Anak Stunting

22 Januari 2021

Rekomendasi Artikel

Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

15 Januari 2021

Kemenkes Kenalkan Aplikasi SIPGAR Untuk Mengukur Kebugaran Jasmani Secara Mandiri

15 Januari 2021

Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

19 Januari 2021

Berita Populer

  • Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kemenkes Kenalkan Aplikasi SIPGAR Untuk Mengukur Kebugaran Jasmani Secara Mandiri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • dr. Kirana Pritasari Diberi Tanggung Jawab Baru sebagai Staf Ahli Menteri Kesehatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Serius Untuk Kualitas Rantai Dingin (Cold Chain) Penyimpanan Vaksin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
  • Kontak
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2020 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2020 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

Langganan Newsletter