Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Sabtu, 28/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Permasalahan H7N9 Dibahas pada Sesi Khusus WHA ke-66

Rokom by Rokom
23 Mei 2013
Reading Time: 3 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Pembahasan H7N( pada WHA ke-66 di JenewaSelasa malam (21/5) waktu setempat, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL) Kemenkes RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE, mengikuti sesi khusus tentang H7N9 dalam rangkaian World Health Assembly (WHA) ke-66 di Jenewa, Swiss. Sesi ini diprakarsai oleh World Health Organization (WHO) bersama Kementerian Kesehatan Republik Rakyat China (RRC).

Para pembicara pada sesi khusus yang dihadiri pula oleh para media tersebut, berasal dari empat organisasi dunia yang berkaitan dengan permasalahan H7N9, yaitu Director General World Health Organization (DG WHO), Dr. Margaret Chan; WHO’s Assistant Director-General for Health Security, Dr. Keiji Fukuda; People’s Republic of China’s Minister of National Health and Family Planning Commission (NHFPC), Li Bin; Director General of NHFPC, Dr Liang Wannian; Director General of the World Organization for Animal Health (OIE), Dr. Bernard Vallat; dan perwakilan The Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO).

Keterangan Director General of NHFPC, Dr. Liang Wannian menuturkan hingga 15 Mei 2013 tercatat sebanyak 130 kasus terjadi di China, dengan 36 kasus diantaranya meninggal dunia (CFR 28%). Sejumlah 59 pasien sudah dipulangkan dan 36 pasien lainnya masih mendapatkan perawatan di rumah sakit. Menurut, Dr. Liang Wannian, masa inkubasi virus H7N9 rata-rata adalah 5 hari, dengan gambaran klinis penderita H7N9, diantaranya: gejala flu berat; pemeriksaan laboratorium darah normal atau mungkin juga terdapat leukopenia, penurunan limfosit dan trombosit; sejumlah kasus mengalami pneumonia yang memburuk dalam 1-2 hari; beberapa kasus mengalami hipoksia, multiple organ failure dan berujung kematian.

Pihak Kementerian Kesehatan RRC mencatat, hingga saat ini belum terdapat bukti penularan antar manusia. Sebanyak 69% kasus terdapat dugaan paparan dengan unggas  atau pasar yang menjual unggas hidup. Ditambahkan pula, bahwa berdasarkan pemeriksaan di bidang peternakan dan kehutanan, tidak ada burung liar yang terdeteksi virus H7N9. Hal ini melunturkan anggapan bahwa penyebaran virus flu burung dibawa oleh burung liar di China terbang ke berbagai belahan dunia.

Hal ini dikonfirmasi oleh Menteri Kesehatan RRC, Li Bin, menerangkan bahwa semua kasus H7N9 sudah ditangani dengan baik. Di samping itu, untuk menanggulangi permasalahan H7N9, Pemerintah China sudah membuat kebijakan yang menyertakan perhatian dari para pimpinan negara.

Pada kesempatan tersebut, pihak Organization for Animal Health (OIE) dan The Food and Agriculture Organization (FAO) menyatakan kesiapannya untuk bekerjasama dengan WHO.

Di samping itu, DG WHO, Dr. Margaret Chan, menyatakan apresiasi kepada Pemerintah China atas program penanggulangan H7N9 yang dinilai extraordinary. Margaret Chan menambahkan bahwa virus H7N9 berbeda dengan jenis flu burung lainnya, karena dampaknya relatif ringan pada hewan, namun pada manusia dampaknya bisa lebih berbahaya.

Menanggapi pertanyaan media mengenai kemunculan 2 virus baru dalam waktu yang hampir bersamaan, yaitu H7N9 dan novel corona virus (NCoV), WHO’s Assistant Director-General for Health Security, Dr. Keiji Fukuda menegaskan bahwa hal itu tidak berhubungan antara satu dengan yang lainnya, meskipun Dr. Keiji Fukuda membenarkan bahwa situasi sekarang mirip dengan kondisi pada tahun 2003 dimana saat tersebut virus SARS dan H5N1 muncul pada waktu yang juga hampir bersamaan. Sebagai penutup, meskipun saat ini kemunculan kasus baru mulai berkurang, WHO menegaskan upaya penanggulangan flu burung tetap harus dilaksanakan, karena perkembangan H7N9 ke depan masih “belum diketahui” dan “belum dapat diprediksi” (unknown and unpredictable).

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat e-mail kontak@depkes.go.id.

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
blank

HGN 63: Protein Hewani Cegah Stunting

21 Januari 2023
Next Post
blank

Perwakilan Kemenkes Laporkan seputar Kesehatan Ibu dan Anak pada Pertemuan WHA ke 66 di Jenewa Swiss

blank

Video : Waspadai Penipuan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.