Sabtu pagi (10/8) sekira pukul 04.27 WITA, GunungRokatenda yang berada di Pulau Palue, Kabupaten Sikka meletus dan memuntahkan lahar panas, menyebabkan semburan debu vulkanik hingga ketinggian 1.500-2.000meter di atas permukaan kawah disertai awan panas, kerikil dan gempa vulkanik. Lahar letusan Gunung Rokatenda mengarah ke arah utara mengalir dari Desa Woje Wubi hingga Pantai Cua, dan ke Desa Rokirole yang mengalami dampak letusan terparah. Kejadian ini mengakibatkan warga dari lima desa yang berada di zona merah yaitu Ds.Rokirole, Ds.Lidi, Ds.Nitunglea, Ds.Ladolaka dan Ds.Tuanggeo,diungsikan ke Maumere dan Maurole, Ibu Kota Kabupaten Sikka.
Demikian disampaikan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE, dalam surat elektroniknya kepada Pusat Komunikasi Publik, Minggu pagi (11/8).
Berdasarkan data laporan terakhir, tercatat korban meninggal dunia berjumlah 6 orang. Sementara itu, jumlah pengungsi lama yang tercatat sejak letusan pada bulan Februari berjumlah 142 orang. Selebihnya, masih ada pengungsi yang menumpang hidup di rumah penduduk disekitar Maumere.
“Sejauh ini tidak ada fasilitas kesehatan yang rusak disana. Sampai saat ini kondisi permasalahan kesehatan masih dapat diatasi oleh jajaran kesehatan setempat”, ujar Prof. Tjandra.
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kupang di wilayah kerja Maumere berupaya dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk mendata jumlah pengungsi, lalu mendirikan pos kesehatan oleh Puskesmas terdekat yang dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka untuk memberikan pelayanan kesehatan di lokasi pengungsian.
Rencana tindak lanjut ke depan, yaitu melaksanakan rencana operasi penanggulangan akibat bencana gunung Rokatenda, serta melakukan monitoring dan pembaharuan data pengungsian. Sementara itu, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kupang akan menyiapkan obat-obatan, mesin swingfog dan insektisida, bila diperlukan.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.
depkes.go.id dan alamat e-mail
kontak@depkes.go.id.