RSUP Sanglah di Bali adalah rumah sakit Pemerintah yang kedua peraih akreditasi internasional Joint Commission Internasional (JCI), setelah RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo di Jakarta. Tahun 2014, Pemerintah mentargetkan agar akreditasi internasional dapat diraih oleh 5 RS Pemerintah yg berada di 5 kota berbeda. Untuk itu, 3 RS Pemerintah yang kini sedang dipersiapkan untuk meraih akreditasi JCI, yaitu RSUP dr. Sardjito di Yogyakarta; RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo di Makassar; dan RSUP H. Adam Malik di Medan.
Demikian disampaikan Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, saat memberikan sambutan pada kegiatan Apresiasi Akreditasi JCI dan Peresmian Gedung Pelayanan Jantung Terpadu di RSUP Sanglah, Bali (29/8). Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Dirjen Bina Upaya Kesehatan (BUK) Kementerian Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. med. Akmal Taher, SpU(K), Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. I Nyoman Sutedja, MPH, didampingi Dirut RSUP Sanglah, dr. I Wayan Sutarga, MPHM selaku tuan rumah dari kegiatan tersebut.
Mengutip data laporan yang diterima Kemenkes RI menyebutkan bahwa telah terjadi peningkatan kunjungan pasien warga negara asing (WNA) di RSUP Sanglah, yaitu sebanyak 1.887 kunjungan pada tahun 2011 menjadi 1.998 kunjungan pada tahun 2012.
“Dengan akreditasi JCI, RSUP Sanglah memiliki peluang yang lebih besar lagi untuk melayani pasien asing, karena setiap tahun lebih kurang 2,8 juta wisatawan mancanegara berkunjung ke Bali”, ujar Menkes.
Dewasa ini, kita telah memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas bidang jasa, termasuk jasa pelayanan kesehatan. Kondisi ini memungkinkan dilakukannya penanaman modal asing dalam bidang jasa kesehatan. Sementara itu, masih banyak masyarakat yang masih mencari pengobatan keluar negeri. Karena itu, fasilitas kesehatan harus mampu bersaing di tingkat internasional, salah satunya melalui upaya meraih akreditasi internasional.
Di samping itu, keindahan alam Pulau Bali menjadikannya sebagai tujuan utama tidak hanya wisatawan domestik, melainkan wisatawan mancanegara. Hal tersebut membuat Bali memiliki kesempatan serta potensi untuk mengembangkan Health Tourism secara baik.
Pada kesempatan yang sama, Menkes RI juga meresmikan Pelayanan Jantung Terpadu RSUP Sanglah. Mengingat saat ini, kebutuhan akan pelayanan jantung di Bali dan kawasan Indonesia Timur tidak sebanding dengan jumlah rumah sakit yang mampu melayani penyakit jantung. Untuk mengatasi hal tersebut, RSUP Sanglah membentuk Pelayanan Jantung Terpadu sebagai pusat rujukan pelayanan untuk penyakit jantung bagi wilayah sekitarnya. Melalui pelayanan jantung yang dilaksanakan secara terpadu di dalam satu gedung, diharapkan akan meningkatkan mutu pelayanan di bidang penyakit jantung di RSUP Sanglah.
“Saya harap, dengan adanya pelayanan jantung terpadu, RSUP Sanglah dapat mengembangkan jejaring dan pembinaan di bidang pelayanan jantung pada jajaran RS dan Puskesmas yang ada di Provinsi Bali, NTB dan NTT. Perlu pula diperhatikan, agar upaya promotif dan preventif dalam pelayanan jantung harus diutamakan”, kata Menkes.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat e-mail [email protected].