Banyak di antara negara-negara anggota OKI menghadapi tantangan dalam mengakses produk farmasi yang memadai dan terjangkau. Oleh karena itu, Indonesia sangat mendukung salah satu agenda OKI untuk mempromosikan kemandirian dalam produksi farmasi dan vaksin melalui peningkatan kapasitas produksi.
“Indonesia diberi kesempatan untuk membangun jaringan dan berbagi pengetahuan serta pengalaman guna menjalin kerjasama di antara negara-negara anggota OKI”, kata Wamenkes RI, Prof. Dr. Ali Gufron Mukti, MSc, PhD, pada sesi the 7th Steering Committee on Health (SCH) OIC Meeting, kemarin, di Jakarta (21/10).
Indonesia sebagai salah satu negara anggota OKI mendorong negara anggota lainnya untuk bersama-sama mewujudkan kemandirian dalam memproduksi produk farmasi, khususnya vaksin yang berkualitas dan terjangkau. Saat ini, Indonesia memiliki produsen vaksin yang telah memenuhi standar prakualifikasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), yaitu Bio Farma-Indonesia. Hal ini dilakukan untuk menjamin kualitas, efikasi dan keampuhan vaksin dan obat serta vaksin di Indonesia.
Self Reliance Vaccine Production and Availability adalah salah satu visi Indonesia untuk menjadi hub of vaccine technology. Kemajuan teknologi vaksin di Indonesia terbukti dengan diluncurkannya vaksin baru Pentavalent yang diproduksi mandiri oleh Bio Farma, untuk dimasukkan ke dalam Program Imunisasi Nasional. Vaksin tersebut disebut Pentavalen, karena merupakan gabungan dari 5 antigen, yaitu DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus), Hepatitis B, serta Haemophilus influenza tipe B (HiB). Pencanangan telah dilakukan oleh Menteri Kesehatan pada pertengahan tahun 2013 di Karawang, Jawa Barat.
“Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui hotline <kodelokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, dan e-mail kontak@depkes.go.id. Dapat juga menghubungi Pusat Kerjasama Luar Negeri (PKLN) Kementerian Kesehatan RI, melalui alamat email indonesia.oicmeetings@gmail.com (CP: Bpk. Dicky Budiman, MD, MScPH +62812 1993 7313)”