Kementerian Kesehatan mengidentifikasi penyakit-penyakit apa saja di 2013 yang bakal mengancam di 2014. Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Prof. Tjandra Yoga Aditama melalui surat elektronik kepada Pusat Komunikasi Publik menyebutkan sejumlah penyakit yang masih akan menjadi ancaman kesehatan masyarakat berdasarkan sumbernya, yaitu Penyakit Menular Langsung seperti diare, hepatitis (terutama hepatitis A, B, C), AIDS dan pneumonia. Penyakit bersumber binatang antar lain DBD, chikungunya, leptospirosis, flu burung, rabies, dan malaria. Penyakit tidak menular antara lain hipertensi, asma, PPOK, diabetes melitus, penyakit jantung, stroke, dan kanker.
Prof. Tjandra Yoga juga menyebutkan kemungkinan jenis penyakit baru yang patut di waspadai di 2014.
Menurutnya, dari waktu ke waktu mungkin saja muncul virus / bakteri baru di dunia, baik yang benar-benar baru yang sebelumnya tidak ada, atau bakteri / virus yang tadinya sudah ada tapi lalu bermutasi menjadi bentuk baru.
“Memang tidak dapat diramalkan bakteri / virus baru apa yang akan muncul, serta tidak bisa juga diperkirakan secara pasti ttg mutasi mana yang akan timbul. Artinya, dunia kesehatan dari waktu ke waktu terus melakukan surveilans dan pengamatan”, terangnya.
Adapun bagaimana potensi penyebaran virus-virus berbahaya seperti H7N9 yang sempat menginfeksi TKI diHongkong beberapa waktu lalu serta virus corona dan ancaman virus-virus lainnya di 2014. Apakah berpotensi meluas atau masih dalam batas aman? Prof. Tjandra menyatakan, sejauh ini, kasus H7N9 pada manusia masih terbatas di daratan utama China. Beberapa kasus di luar daratan utama China seperti di Taiwan dan Hongkong punya riwayat perjalanan ke daratan utama China sebelumnya. Pengendalian penyakit pada sumbernya, yaitu unggas, berhasil menekan angka infeksi pada manusia. Secara umum kasus infeksi virus influenza (H7N9, H9N2, H1N1, dll) dipengaruhi musim. Pada musim dingin, kasus influenza cenderung meningkat.
Kasus MERS-CoV yang pertama kali dideteksi di Saudi Arabia pada September 2012, menyebar ke beberapa negara seperti Uni Emirat Arab, Qatar, Jordan, UK, Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Tunisia, dan Kuwait. Beberapa kasus yg terjadi di luar Saudi Arabia punya riwayat perjalanan ke Saudi Arabia sebelumnya, sebagian lainnya diketahui punya riwayat kontak dengan kasus (penularan terbatas antar manusia). Sangat sedikitnya kasus MERS-CoV yg terjadi sehubungan dengan musim haji (tercatat hanya 1 kasus konfirmasi pada jamaah haji dari sekitar 2 juta jamaah dari seluruh dunia) menjadi fakta yang menarik dan menunjukkan bahwa potensi penyebaran penyakit ini tidak sebesar yang diduga sebelumnya.
Untuk mengantisipasi ancaman penyakit-penyakit tersebut, ada 5 antisipasi yang dapat dilakukan masyarakat, yaitu 1. Selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan memakan makan bergizi, berolahraga teratur, istirahat yang cukup, jangan merokok, sering cuci tangan pakai sabun (CTPS), dll; 2. Selalu menjaga kebersihan diri, makanan dan lingkungan; 3. Cek kesehatan secara berkala. Bila ada gangguan kesehatan yang mengganggu maka konsultasi pada petugas kesehatan; 4. selalu ikuti perkembangan masalah kesehatan dengan mengikuti penyuluhan kesehatan, media dan bertanya pada petugas kesehatan; serta 5. Upayakan hidup dengan seimbang, kelola stress, jalankan kaidah-kaidah agama. Hidup yang tenang secara kejiwaan akan amat berpengaruh bagi kesehatan fisik kita.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Informasi lebih lanjut, dapat menghubungi hotline Halo Kemkes <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id, dan alamat email kontak@depkes.go.id